Seolah bisa membaca pikiran adiknya, Xu Weilai tersenyum lagi, "Zhanwang, semua hal tidak hanya soal hitam dan putih. Seperti perasaan, tidak sesederhana yang kamu pikirkan. Kamu memang belum mengerti sekarang. Namun saat bertemu seseorang yang kau sukai nanti, kau akan mengerti!"
Xu Zhanwang segera membalas dengan tidak yakin, "Siapa bilang aku tidak punya seseorang yang kusukai?"
Setelah kata-kata itu terucap, Xu Zhanwang tiba-tiba menyadari maksud yang dikatakannya. Pipinya tiba-tiba memerah dan seketika ingin menarik kembali kata-kata itu, tetapi sudah terlambat.
Melihat Xu Zhanwang yang tiba-tiba malu, awalnya Xu Weilai terkejut. Kemudian ia tersenyum dan berkata, "Aku tidak menyangka, adikku ternyata sudah punya gadis yang disukai? Apakah itu teman sekelasmu? Siapa namanya? Apakah dia cantik?"
"Ah, kakak, kau mengintrogasiku!" Xu Zhanwang bergumam tidak puas. Ia berpura-pura marah untuk menyembunyikan rasa malunya.
