Selama ini Gu Yu menahan dan tidak pernah membatasi dirinya sendiri, tetapi ia tidak tahu awal mula dirinya melampiaskan kekesalannya dengan merokok. Saat merokok, ia seolah-olah sedang menutupi beberapa celah di pikirannya.
Selama merokok, bayangan wajah pucat dan mata merah Xu Weilai saat itu terus memenuhi pikirannya. Ekspresi Gu Yu pun menurun, seketika kesedihan dan kenangan tersebut bercampur dan menghasilkan penghinaan yang tidak ada habisnya.
Setelah merokok, Gu Yu mengeluarkan ponselnya dan menghubungi asistennya lagi. Setelah menutup telepon, ia menyalakan kembali mobil dan segera pergi ke suatu tempat.
******
Kakek Gu mengadakan pesta dengan teman-teman lamanya untuk bermain golf. Ia bermain satu permainan lagi. Awalnya suasana hati Kakek Gu riang tiada tara.