Ye Jiaqi tidak melihat dengan jelas seluruh wajahnya, tapi dia pernah menjadi wartawan entertainment. Sekali lihat saja, dia bisa mengetahui siapa orang itu. Tidak lain tidak bukan, dia pasti Bei Ying. Tapi, sebenarnya dia tidak tertarik dengan Bei Ying. Dia justru mencari Fang Lan yang berada di belakang Bei Ying.
"Jiaqi, cepat, itu Kakak Lan!" kata You Pianran yang melihat foto Fang Lan yang dikirimkan oleh Kakak Zhou. Karena itu, tanpa butuh waktu lama dia sudah mengetahui Fang Lan. Kalau ingin menjadi asisten Bei Ying, maka sebelumnya harus mendapatkan persetujuan dari Fang Lan.
Ye Jiaqi menggandeng jari You Pianran dan melihat ke sekitar. Dia lalu melihat seorang perempuan muda yang tingginya hampir sama dengan Bei Ying dan sedang berdiri di sampingnya. Penampilan perempuan ini cukup simpel, dia mengenakan kemeja putih dengan jeans biru. Sama sekali tidak mencolok dari penampilan Bei Ying. Tapi, wajah bulatnya sama lembutnya. Benar, dia adalah Fang Lan. Seketika, jantung Ye Jiaqi pun berdegup kencang.
"Sudah tidak punya nama, tidak punya kedudukan, hamil diluar nikah pula. Ye Jiaqi, ternyata kamu benar-benar perempuan yang tidak tahu diri!"
"Dengarkan baik-baik, Tuan Qiao memberitahukan padaku, dia tidak butuh kamu melahirkan anak! Tidak perlu!"
3 tahun lalu, ucapan-ucapan pedas Fang Lan lagi-lagi terngiang di telinga Ye Jiaqi secara terus menerus. Kejam dan menyayat hati. Ye Jiaqi lalu menggertakkan giginya. Dia merasa seperti banyak burung yang berkicau di telinga, berisik sekali. Dia merasa kakinya kedinginan, hatinya juga perlahan berubah menjadi dingin...
"Jiaqi, Jiaqi!" kata You Pianran sambil menarik tangan Ye Jiaqi sembari memanggilnya berkali-kali.
"Aku pergi ke toilet sebentar," ucap Ye Jiaqi. Perempuan itu kemudian langsung berbalik badan. Jantungnya masih terus berdegup kencang, entah mengapa dia tidak bisa tenang.
"Jiaqi!" teriak You Pianran ketika tidak bisa menggapai tangan sahabatnya itu. Sedangkan Ye Jiaqi terlihat berjalan ke toilet. You Pianran kemudian hanya bisa pergi terlebih dahulu mencari Kakak Zhou dan Kakak Lan.
Begitu masuk toilet, Ye Jiaqi langsung menyalakan wastafel. Air dingin pun mengalir dengan deras. Dia menundukkan kepalanya dan membasuh wajahnya. Dirinya bisa memastikan kalau dia tidak pernah bertemu Fang Lan. Tapi saat ini, sosok Fang Lan sudah teringat dengan jelas di pikirannya.
3 tahun lalu, Ye Jiaqi menangis meminta pertolongan, tapi tidak ada siapapun yang mendengarnya...3 tahun selanjutnya, dia tidak bisa ditipu lagi oleh mereka.
Air dingin membasahi wajah Ye Jiaqi. Kini, pikirannya sudah jauh lebih tenang. Dia merasa malu karena ini adalah area VIP, yang mana orangnya sedikit dan sangat tenang. Dia pun kemudian membilas tangan dan wajahnya sekali lagi. Namun, ketika dia berbalik, bruk! Dia tidak sengaja menabrak seseorang hingga terbentur tembok.
"Eh, maaf, maaf," ucap Ye Jiaqi meminta maaf.
Tapi, orang ini tidak memiliki niatan untuk pergi dari sana. Tidak, aroma ini tidak benar. Orang ini dingin, aroma parfum yang menempel, Ye Jiaqi mengenalnya, bahkan sangat mengenalnya.
Dalam sekejap Ye Jiaqi mengetahui siapa orang ini. Dia pun menundukkan kepalanya dan bersiap untuk pergi. Benar sekali, Qiao Qinian kemudian langsung menarik pergelangan tangannya dan membawanya keluar.
"Mencari mangsa?" tanya Qiao Qinian sambil menurunkan pandangannya dan menatap ke wajah Ye Jiaqi. Pandangannya dingin, tajam, dan mirip seperti sebilah pisau.
Ye Jiaqi mengangkat kepalanya. Matanya terbelalak dan wajahnya pun panik. "Tuan Qiao, mengapa Tuan bisa menemukanku di sini? Apakah Tuan menyukaiku, lalu diam-diam membuntutiku?" tanyanya.
"Berani sekali menyombongkan wajahmu sendiri." kata Qiao Qinian. Nada bicaranya terdengar seperti sedang menghina Ye Jiaqi.
"Lalu, lepaskan tanganmu Tuan Qiao!" perintah Ye Jiaqi.
"Mengapa bisa bertemu di sini?" tanya Qiao Qinian sambil mengernyitkan alisnya. Perempuan ini tidak seharusnya berada di sini. Terlebih di jam ini! batinnya.
"Menjemput pacarku," ucap Ye Jiaqi. Dia mencoba melepaskan tangannya dengan sekuat tenaga mencobanya… Tapi, sebanyak tenaga yang dia keluarkan, dirinya tetap saja tidak bisa melepaskan tangannya. Bagaimana lagi, Ye Jiaqi akhirnya hanya bisa menyerah karena tangannya ditangkap oleh Qiao Qinian.
Tatapan Qiao Qinian perlahan menajam dan bertanya, "Pacar? Apa lebih tampan dariku?"
"Belum tentu lebih tampan dari Tuan Qiao, tapi hidupnya pasti lebih baik dari Tuan." jawab Ye Jiaqi sambil mengangkat kepalanya.
Kedua tatapan mereka bertemu. Sorot mata Ye Jiaqi sama sekali tidak menunjukkan ketakutan. Makan itu Qiao Qinian! batinnya.
Benar seperti dugaan Ye Jiaqi, raut wajah Qiao Qinian kini berubah menjadi sangat gelap seperti langit sebelum badai akan turun. Dia merasakan pergelangan tangannya semakin lama semakin sakit. Aduh! Sakit sekali! batin Ye Jiaqi...