Ye Jiaqi lalu menarik bibirnya. Perempuan itu pun tampak tertawa dengan terpaksa dan getir. "Aku tidak punya identitas dan latar belakang. Dari mana aku bisa dibandingkan dengan Tuan Qiao, yang sekali menginginkan kehidupan seseorang langsung bisa mendapatkannya," ucapnya. Saat ini, perasaannya benar-benar sangat buruk. Bahkan, nada bicaranya yang barusan terdengar sangat pedas.
Ye Jiaqi dulunya adalah seorang anak kecil yang ditinggal pergi oleh ibu tirinya, bagaimana bisa dibandingkan dengan seorang Qiao Qinian. Namun, Qiao Qinian memperlakukannya dengan baik. Dimata Qiao Qinian, dia tidak lebih dari seseorang yang tidak memiliki apa-apa. Bahkan, untuk melahirkan seorang anak pun dia tidak bisa.
Memikirkan hal ini, membuat pikiran Ye Jiaqi langsung loncat ke masalahnya 3 tahun lalu. Dia pun tidak ingin memikirkan lebih jauh, karena ketika memikirkannya pun juga tidak bisa mengembalikan anaknya kembali. Dia dan Qiao Qinian, juga tidak mungkin kembali ke masa lalu. Masalah-masalah ini, dia dapat menyimpannya di lubuk hatinya yang terdalam, tapi dia tidak yakin kalau bisa melupakannya.
"Bukankah aku orang yang ada dalam latar belakangmu?" tanya Qiao Qinian. Nada bicaranya berat, tatapannya juga terlihat dingin dan dalam.
"Aku tidak bisa menggapai orang setinggi Tuan Qiao." jawab Ye Jiaqi.
"3 tahun tidak bertemu, ternyata kemampuan bicaramu semakin bertambah." kata Qiao Qinian.
Ye Jiaqi lalu menatap Qiao Qinian dan berkata, "Tuan Qiao, bukankah anda tidak suka mendengar omong kosong? Pas sekali, aku juga tidak suka. Karena anda berbicara seperti ini, anda telah membantu saya mem-bully balik."
Wajah kaku Qiao Qinian seketika terlihat menghangat. Saat Ye Jiaqi pertama kali mengungkapkan perasaannya, laki-laki itu sangat ingat kalau berbicara seperti itu kepada Ye Jiaqi. Tidak disangka, hari ini Ye Jiaqi mengucapkan kalimat itu.
Wajah Qiao Qinian kini terlihat antara sedang tertawa dan tidak tertawa. Lalu, laki-laki itu menoleh dan menatap perempuan yang berada di sebelahnya. Sungguh kebetulan, keempat mata itu bertemu. Namun, Ye Jiaqi langsung memalingkan tatapannya, karena dia benar-benar merasa bersalah.
Berbeda dengan Ye Jiaqi, Qiao Qinian justru tidak memalingkan tatapannya dari wajah Ye Jiaqi. Seperti 2 sisi yang tajam, Ye Jiaqi justru sangat tidak nyaman dengan keadaannya saat ini. Dan wajah Qiao Qinian justru terlihat menghangat.
Mereka 3 tahun tidak bertemu. Kemarin malam pun, Qiao Qinian tidak memperhatikan Ye Jiaqi dengan seksama. Jadi, hari ini dia memiliki kesempatan untuk menatap Ye Jiaqi dalam-dalam. Dan pandangan Qiao Qinian terbuka bahwa Ye Jiaqi kini berubah menjadi sangat cantik.
Kini tidak ada lagi pipi tembam menghiasi wajah mungilnya. Perempuan itu kini semakin menawan, bibir merah merona, rambut hitam lurus dibiarkan memanjang menghiasi punggung Ye Jiaqi. Membuatnya terlihat semakin imut. Tapi, sifat ini sama sekali tidak berubah. Setelah beberapa lama, Qiao Qinian akhirnya mengalihkan pandangannya dan beralih mengambil ponselnya. Dia lalu mencari nomor telepon Meng Chen dan menelpon laki-laki itu.
"Meng Chen." panggil Qiao Qinian.
"Iya, Tuan." jawab Meng Chen.
"Beli saja Zun Huang." perintah Qiao Qinian.
"Tuan, Zun Huang adalah sebuah perusahaan entertainment. Bukankah Qiao Shi Grup tidak berhubungan dengan dunia entertainment?" tanya Meng Chen.
"Berikan saja untuk hadiah pertemuan Qi Qi." jawab Qiao Qinian.
Meng Chen seketika mengerti dan langsung mengiyakannya dan berkata, "Baik Tuan."
Tanpa menunggu Qiao Qinian menutup teleponnya, mata Ye Jiaqi langsung terbelalak seperti matanya akan lepas. Dia tidak tuli, dia sangat mendengar dengan jelas percakapan antara Meng Chen dan Qiao Qinian. Membeli Zun Huang?! batinnya.
Tidak peduli bagaimanapun, Zun Huang adalah suatu perusahaan entertainment yang terkenal. Siapapun yang tidak memiliki kekuatan dan keuangan yang besar, pasti tidak bisa memengaruhi Zun Huang. Tapi apa yang barusan aku dengar? Qiao Qinian berkata apa? Memberikan ke Qi Qi sebagai hadiah pertemuannya? batinnya. Padahal, apa yang diucapkannya kepada Kakak Jin barusan hanyalah asal bicara. Karena dia hanya tidak puas dengan apa yang sudah dilakukan oleh Kakak Jin atas sikapnya.
"Tuan… Tuan Qiao, aku tidak bisa menerima hadiah sebesar ini." kata Ye Jiaqi dengan panik, bahkan sangat panik. Dia benar-benar asal bicara, sama sekali tidak berniat untuk melakukannya. Karena dia bukanlah orang yang sepicik itu.
"Ehm?" gumam Qiao Qinian sambil menaruh ponselnya, lalu dia melirik Ye Jiaqi dan berkata, "Aku berkata untuk memberikan kepada Qi Qi sebagai hadiah pertemuan, memangnya kamu Qi Qi?"
"!!!" Ye Jiaqi tampak mengepalkan tangannya. Karena, nama kecilnya dari kecil hingga besar hanya Qiao Qinian yang memanggilnya. Apa yang dia ucapkan barusan, pasti sengaja! Jahat! Laki-laki ini jahat sekali! batinnya dengan kesal.
Qiao Qinian lalu memandangi Ye Jiaqi. Dia benar-benar mirip seperti seekor kucing kecil yang bulunya naik semua karena digoda. Sulit dijelaskan, tapi suasana hati Qiao Qinian entah mengapa malah membaik. Bibir laki-laki itu kemudian terangkat, wajahnya juga menampilkan senyum manis sehangat musim panas saat ini.
Ye Jiaqi baru saja dipermainkan oleh Qiao Qinian. Perempuan itu lalu memalingkan kepalanya dan memandang keluar jendela dengan amarahnya. Gedung-gedung tinggi di luar sana bergantian melewati pandangan Ye Jiaqi. Perasaannya saat ini benar-benar sedang naik turun, telapak tangan dan punggungnya seketika kembali bercucuran keringat...