Chapter (211)
...
"Baik, dokter. Aku mengerti. Selama ini, baru kali ini aku memiliki seorang teman." Jawab Andin yang merasa senang, dan tersenyum menatap dokter Isal.
"Deg... (dokter Isal terkejut mendengar ucapan Andin, dan dia merasa iba dengan kehidupan yang sudah di jalani Andin selama ini) Aku adalah teman mu. Jadi, kamu jangan ragu untuk meminta bantuan apa pun dari ku." Kata dokter Isal dengan senyum manis nya.
"Baik, dokter. Terimakasih." Jawab Andin yang tersenyum riang.
Kini mereka berdua mulai berbincang - bincang hal yang lain. Sampai beberapa jam kemudian, dan waktu pun terus berjalan, hingga semakin larut.
Waktu saat ini menunjukan pukul 10 malam.
Andin, dan dokter Isal asik berbincang - bincang, membicarakan apa pun, hingga mereka lupa waktu.
Dokter Isal melirik ke arah jam di dinding ruangan Andin, dan dia melihat kalau sekarang sudah jam 10 malam.