Chapter (89)
...
"Hmm, seperti nya begitu. Sidik jari dari si penculik itu menempel sedikit di tempat tidur ini. Mungkin tadi si pasien sempat melakukan pemberontakan, sebelum dia berhasil di bawa. Namun, penculik itu tidak sadar kalau dia sempat menyenggol ranjang dengan tangan nya. Sungguh sudah di rencanakan dengan baik aksi nya. Hanya saja dia tidak menyadari kesalahan yang sudah dia buat. Jadi, dari ini kita akan tahu, siapa yang sudah menculik pasien ini." Jawab intel itu memberitahu dokter Isal, kalau dia sudah menemukan petunjuk yang tepat.
"Benarkah? Sungguh tidak aku sangka bisa semudah ini!" Kata dokter Isal yang mulai merasa sedikit tenang.
"Ya, memang mudah. Hanya saja, kita masih perlu mencari orang itu, juga mencari di mana pasien di sembunyikan. Ini yang sedikit merepotkan!" Kata intel itu yang menjelaskan titik repot nya.
"Apa itu tidak mudah?" Tanya dokter Isal yang mulai cemas lagi.