Chereads / NIKAH KONTRAK JADI CINTA / Chapter 11 - #Memberi Surat

Chapter 11 - #Memberi Surat

Chapter (11)

...

"Kamu ini aneh tahu nggak? Kamu masih marah sama aku soal yang tadi?!" Seru Andin yang bertanya ke Dipta.

Dipta saat itu masih melihat ke arah lain, dan berdiam diri, tidak menjawab pertanyaan dari Andin barusan.

Andin melihat Dipta sedang membawa sesuatu di tangan nya, lalu Andin pun bertanya..

"Dipta! Apa yang kamu bawa itu?" Ujar Andin yang memberanikan diri nya untuk bertanya.

Dipta tidak menghiraukan nya, dan hanya tetap terdiam, sambil menatap ke arah lain.

"Hiss.. Dipta ini, seperti anak - anak saja!" Ujar Andin yang berpikir demikian.

Lalu Andin demi menenang kan Dipta dia berusaha untuk mencoba turun dari atas ranjang sambil membenarkan selang infus nya.

"Auhh.." Jerit Andin yang sedikit tertarik jarum di tangan nya, yang saat itu masih terasa sakit.

Lalu Dipta yang mendengar jeritan Andin sontak langsung menoleh, dan melihat Andin yang ingin turun dari ranjang nya. Lalu Dipta pun langsung bergegas untuk membantu nya, dan meletakan barang yang dia bawa di atas meja.

"Kamu ini mau apa?!" Tegas Dipta dengan sedikit kesal dan bertanya.

"Aku.. Aku mau menghampiri mu!" Jawab Andin yang memberitahu Dipta.

"Menghampiri ku, untuk apa?!" Ujar Dipta, dan bertanya lagi.

"Ya, lihat kamu yang begitu di tanya enggak jawab, terus juga tiba - tiba marah nggak jelas begitu bagaimana aku bisa berpikir tenang!" Jawab Andin memberitahu perasaan nya yang demikian.

"Memang kamu khawatir sama aku?" Seru Dipta yang bertanya.

"Khawatir.. (Seru Andin lantang, dan Andin berpikir sejenak) Kenapa juga aku harus khawatir?" Ujar Andin yang tiba - tiba berkata seperti itu.

Dipta yang seketika mulai merasa khawatir pada Andin, tiba - tiba menjadi kesal lagi. Tapi Dipta masih memapah Andin untuk membenarkan posisi nya, dan mulai meredakan amarah nya.

"Dipta.. Kamu ini kenapa? Kenapa tiba - tiba datang dan langsung kesal pada ku?!" Ujar Andin yang bertanya.

"Aku tidak apa - apa!" Jawab Dipta dengan tenang.

"Tapi kamu tidak terlihat kalau kamu tidak kenapa - napa!" Jawab Andin yang membantah pernyataan Dipta.

"Hmm... Aku tidak apa - apa!" Seru Dipta yang tetap kekeh dengan pendapat nya.

"Ya, oke.. oke.." Jawab Andin yang mengalah.

Lalu Dipta sudah selesai membenar kan posisi Andin sekarang, dan Dipta ingin kembali duduk lagi di sofa. Namun tidak jadi, karena saat Dipta berbalik Andin menarik satu tangan Dipta, Andin menahan nya agar Dipta duduk di bangku yang tersedia di sebelah ranjang, untuk menemani nya.

"Kenapa...?" Seru Dipta yang bertanya pada Andin.

"Kamu di sini saja!" Jawab Andin sambil tangan nya menunjuk ke arah bangku yang ada di sebelah ranjang nya itu.

"Hufff..." Dipta menghembuskan nafas nya, dan dia menuruti kata - kata Andin untuk duduk di sebelah nya.

Lalu Dipta pun mulai duduk di bangku yang di tunjuk oleh Andin tadi, Andin pun tersenyum melihat Dipta yang patuh dengan kata - kata nya itu.

Setelah Dipta duduk Andin akan bertanya lagi pada nya..

"Dipta, barang apa yang kamu bawa tadi..?" Seru Andin yang bertanya lagi, karena masih penasaran.

"Hmm, itu..." Jawab Dipta sambil tangan nya menunjuk ke arah meja, di mana barang nya di letakan di sana.

"Ya.. itu, apa itu?" Ujar Andin, dan bertanya lagi.

Lalu Dipta beranjak bangun, dan berjalan menuju ke arah meja untuk mengambil nya, dan memperlihat kan nya pada Andin, barang apa itu sebenar nya.

"Ini..." Seru Dipta yang memberikan itu pada Andin.

Lalu Andin menerima nya.

"Baca itu..!" Tegas Dipta.

"Hah... Ya!" Jawab Andin, dan Andin mulai membaca nya.

Dipta hanya tersenyum tenang.

"Perjanjian Menikah/Kontrak Nikah." Seru Andin sambil membaca, dan merasa terkejut. "Apa ini..?" Ujar Andin dan bertanya lagi merasa tidak mengerti.

"Ya itu, seperti yang kamu baca!" Jawab Dipta yang memberitahu.

"Jadi.. Kamu pergi tadi berencana membuat ini?" Ujar Andin, dan bertanya lagi.

"Ya... Kenapa?" Jawab Dipta, dan berbalik tanya.

"Hmm, tidak.. tidak apa - apa!" Jawab Andin. "Aku tidak boleh membuat nya marah lagi, aku harus tenang!" Pikir Andin yang berkata dalam hati nya demikian.

"Ya sudah kamu lanjut kan baca lagi, aku tunggu di sini!" Seru Dipta yang menyuruh Andin untuk membaca nya, dan Dipta masih duduk menunggu, di sebelah ranjang Andin.

"Hmm, yaa..." Jawab Andin yang menurut, dan sekarang Andin mulai membaca nya lagi.

Suasana seketika menjadi hening, Andin yang sedang fokus membaca isi kontrak nya, dan Dipta yang hanya terdiam sambil meletakan kepala nya di atas ranjang, karena merasa lelah.

Setelah beberapa menit kemudian ~

"Dipta.. Dipta..." Seru Andin yang memanggil - manggil Dipta.

Dipta ternyata sedang tertidur saat ini, Andin yang sibuk membaca dari tadi tidak menyadari nya.

Lalu Andin mencoba menundukan kepala nya, dan melihat wajah Dipta, yang dari tadi tidak juga bergerak atau menjawab panggilan nya.

"Ah.. tenyata Dipta tertidur, dia terlihat manis saat tidur!" Ujar Andin yang terkejut melihat Dipta yang malah tertidur, dan juga terkesima.

Lalu Andin merasa ingin sekali mengusap rambut Dipta, dan dengan hati - hati Andin mencoba mengusap lembut rambut Dipta secara perlahan - lahan.

"Ahh...." Tiba - tiba Andin menjerit.

Tangan Andin yang berada di atas kepala Dipta, tiba - tiba di genggam oleh tangan Dipta, yang membuat Andin menjerit karena terkejut dengan itu.

"Apa yang kamu lakukan..?" Seru Dipta yang bertanya pada Andin, dengan tatapan nya yang tajam.

"Ah.. Ah.. Maaf, maaf Dipta! Aku.. aku..." Jawab Andin yang terbata - bata meminta maaf pada Dipta.

Dipta lalu tersenyum melihat Andin yang seperti itu.

Andin yang melihat senyum Dipta malah merasa takut pada nya. "Aku, apa yang aku lakukan? Aku malah membuat masalah lagi!" Pikir Andin yang berkata demikian dalam hati nya.

Dipta sebenar nya menyadari maksud Andin yang mengusap rambut nya itu, hanya saja dia berpura - pura terkejut, dan pura - pura tidak tahu apa maksud Andin, dia hanya ingin melihat seperti apa ekspresi nya Andin.

"Kenapa...?" Seru Dipta yang bertanya, sambil menatap ke mata Andin.

"Deg.. deg..." Suara detak jantung Andin yang tiba - tiba berdetak kencang.

"Aduhh... kenapa aku ini?" Ujar Andin dalam hati nya, merasa bingung dengan diri nya.

"Ada apa, kenapa malah diam saja?!" Seru Dipta, yang bertanya lagi.

**Bersambung .....

#Jangan Lupa Beri Gift Jika Kalian Suka! Juga Batu Kuasa/Power Stone Kalian, dan Tambah ke Daftar Favorit Kalian yaa.. Makasih😉