Pagi itu Dino berangkat sekolah dengan sepeda motor yang biasa dipakainya. Motor yang di beli dari tetangga seharga 300 ribu. Dino adalah siswa sma kelas 11 yang sehari harinya tidak bersekolah saja. Dia juga kerja tambahan di toko saat Dino pulang dari sekolah.
Saat asik makan nasi goreng di kantin sekolah. Dino dikejutkan dengan kedatangan Aura yang langsung meminta nomor hpnya.
"Din gw minta no lo donk" kata Aura.
Dino melirik ke Aura dan sekeliling karena kantin cukup rame.
"Buat apa?? " Dino menjawab sambil mengeluarkan hp dri saku bajunya.
"Kabarnya Auro lagi jomblo nih" potong salah satu teman Aura.
"hmn hmn. Makanya gw minta nomor hp Dino. Hehe" balas Aura.
Dino tersentak senang mendengarnya dan mencari nomor hpnya karena Dino lupa. Dino membacakan nomor hpnya. Aura mencatat dan menyimpan no hp Dino.
"makasih Din. Ntar gw telvon ya" ucap Aura. " iya" Dino cuek.
Sikap Dino yang pendiam tak banyak bicara dan cenderung cuek tapi baik. Membuat Aura penasaran dengan sosok Dino. Tak banyak bergaul dan juga rajin tambah lagi dengan rambut yang cukup panjang buat anak SMA yang harus selalu Rapi. Dino hari demi hari di sekolah hanya sering menghabiskan waktu istirahat hanya dengan Ipan. Kemana pun Dino selalu dengan Ipan. Sampai ada teman yang menyebut mereka Upin Ipin. Animasi berkepala botak dari negara tetangga.
Aura keluar lebih dulu keluar dari kantin disusul oleh teman-temanya karena bel masuk sudah berbunyi 5 menit yang lalu.
"Pan masuk yuk" ajak Dino pada Ipan, temannya yang selalu bersamanya.
"ayok" jawab Ipan.
Tiba di kelas Dino melihat Aura di bangkunya sembari memainkan hp. Kebetulan Dino dan Aura sekelas di kelas XI IPA 1. Kelas unggul kata Pak Gore, dia Guru olahraga. Dino tak bicara apapun kepada Aura dan langsung duduk di bangku. Dino siswa yang cuek dan hanya cenderung diam. Dino tak mau bertanya bicara jika tak ditanya. Dino pun tak akan pernah bertanya balik. Kecuali hanya pada teman teman dekatnya. Si Ipan misalnya.
Selesai belajar siang itu. Dino lekas pulang tanpa memikirkan apa yang dia pajari tadi. Karena memang ia tidak mengerti sedikitpun apa yang dijelaskan guru. Dino pulang sendiri dengan motor cungkring kesayangannya.
Malam hari saat asik becanda dengan teman temannya di toko tempat ia bekerja. Tring... tring... Hpnya bergetar. Dino mengambil dan membaca sms masuk dari nomor baru.
" hye. Ini gw Aura" pesan dari Aura.
" oh Aura. Gw kira siapa" balas Dino.
" lah. Lo gk tau ini Gw" balas Aura.
" Tau. Tpi nomor Lo blum gw save"balas Dino. " Sekarang lu save lah" Aura membalas.
" iya" jawab Dino.
Dino meletakkan hpnya setelah tak lagi menerima sms dari Aura. Lanjut berkelakar dengan teman teman kerjanya yang hampir seumuran dengannya.
Paginya dino pulang kerumah dan memakai seragam Sekolahnya. Sebelum berangkat Dino memberi uang jajan ketiga adiknya. Dua adiknya masih SD dan satu lagi baru masuk SMP. Dino juga menyimpan sebagian uang hasil kerjanya semalam kepada Mamanya.
" ma.. Tolong simpanin ya" kata Dino ke mamanya.
" iya Nak. Nanti malam kamu kerja??"tanya mama Dino.
" Gak Ma. Besok malam iya" jawab Dino.
" Baguslah" kata mamanya sambil tersenyum.
" bagus kenapa ma" Dino penasaran.
" nanti malam kakek kamu mau kesini. Ada yang mau di bicarakan" mamanya menjelaskan.
" begitu. Aku sekolah dulu Maa"Dino pamit. "jangan ngebut" pesan mama.
" kira-kira ada apa ya. Kakek mau kerumah" gumam Dino dalam hatinya.
Dino menaiki motor cungkringnya dan begegas ke sekolah karena pagi ini dia belajar Biologi. Pelajaran favorit Dino karena guru yang mengajar Biologi juga baik kepada Dino.
Saat hampir sampai di sekolah Dino melihat Aura bejalan sendirian.....
Bersambung...