Melihat Aura jalan kaki sendirian. Entah kenapa Dino hanya cuek dan menambah kecepatan motornya.
"kenapa gak aku tumpangin aja ya" kata hati Dino.
Tak lama stelah tiba di parkiran Dino pun melihat Aura berjalan menuju kelas. Aura menoleh ke Arah Dino dan tersenyum manis. "ya Allah. Senyumnya" gumam Dino.
"Din" sapa Aura sambil tersenyum
"Aaura" jawab Dino .
Sampai di kelas Dino masih membayangkan betapa manisnya senyum Aura kepadanya di pagi itu.
" kenapa gw mikirin Aura ya" kata hati Dino.
Duduk di bangku dan dikagetkan kedatangan Ipan dengan memukul meja di depanya.
" Din" Teriak Ipan sambil memukul meja dengan tangan kananya.
" astagfirullah Pan" Dino kaget.
" pagi-pagi melamun lo Din. Mikirin siapa lo Din?? " tanya Ipan.
"Aura. Eh eh gak ada. Gak ada Pan" Dino keceplosan.
" ya ella. gak papa kali Din. Kenapa lu suka ya sma Aura" Candaan Ipan.
"Aah. Ada ada aja lu Pan" jawab Dino.
Sampai pulang pun Dino masih terbayang senyum manis Aura kepadanya pagi tadi. Seakan akan bayangan Aura selalu ikut di setiap pandangannya.
" apa Benar gw suka ke Aura ya" tanya Dino pada dirinya.
" gak gak. Gak boleh Din. Ingat pesan mama lo. Jngan jatuh cinta dulu. Hati lo belum siap Din" Dino teringat pesan mamanya.
" lagi apa kamu?? " Dino membaca sms dari Aura.
Awalnya Dino cukup cuek hanya dilihatnya saja. Tak berapa lama.
" Makan" balas Dino.
" Makan yang banyak biar cepat gede?? " sms Aura masuk lagi.
" iya" balas Dino cuek. Tapi hati Dino merasa senang saat menerima sms dari Aura.
Dino menyelesaikan makannya dan masuk ke kamar untuk berganti pakaian. Selanjutnya membaca buku Olimpiade Biologi yang di kasih guru biologi kepadanya tadi pagi. Bosan membolak balik buku yang cukup tebal itu, Dino melihat hpnya. Tak ada sms dari Aura.
"lagi ngapain lo" Dino mengirim sms kepada Aura.
"Tring tring" bunyi blackberry Dino yang masih ada di genggaman tangannya. "mika"balas Aura.
"mika ?" dino bingung.
" Ya elah masa gak tau" balas Aura.
"iya gak tau gw" Dino mulai penasaran. "mikirin kamu" jawab Aura.
"owh itu. Sama donk" balas Dino tanpa mikir. " sama paan??? " balas Aura.
"Ya Allah ngapain gw balas itu tadi" Dino kesal.
"ya.. Mikiri lo lah" jawab Dino.
" mika itu. Mikirin kamu. Bukan mikirin lo. Milo jadinya. Hehe" balas Aura dengan Candaan.
"owh iya. Mimirin Kamu" balas Dino cepat.
" asiik. Ternyata kamu bisa juga mikirin orang. Mau gak kamu manggil aku pake kamu aja. Gak Lo Gw gtu" pinta Aura.
"hmn. Bisa deh kyaknya" balas Dino singkat.
" bagus bagus " balas Aura.
"iya" Balas Dino cuek.
Sampai malam sekitar jam 8 Dino tak lagi menerima satupun sms dari Aura. Padahal Dino menunggu sms darinya.
" apa gw sms aja ya" tanya Dino bingung. "malam" Dino memikirkan dikirim atau tidak sms itu.
"Din" suara mama Dino memanggil.
"iiiiya ma" Dino tak sengaja memencet tombol enter karena kaget di panggil mamanya.
"Din. Beliin mama gula ke warung" perintah mama Dino.
" udah malam ma, besok aja lagi" jawab Dino. " besok sama apa Papa kamu ngopi pagi. Kamu juga kan" saut mamanya.
" iya deh ma. Mna uangnya" meminta uang dan lekas pergi ke warung.
Dino mempercepat langkahnya karena dia penasaran dengan balasan sms Aura. Hpnya ditinggal karena baterai nya hampir habis.
" tumben cepat Din" mama Dino kaget karena dino ke warungnya cepat.
" hmnn gak ada ma" jawab Dino.
Nafasnya masih ngos-ngosan.
Dino masuk ke kamar dan melihat blackberrynya. Ada pesan dari Aura yang belum dibaca. Dino membukanya dengan cepat.
Bersambung...