Chereads / CINTAI AKU SEPENUHNYA 18+ / Chapter 6 - 6. I GUESS I KINDA LIKED, THE WAY YOU HELPED ME ESCAPE

Chapter 6 - 6. I GUESS I KINDA LIKED, THE WAY YOU HELPED ME ESCAPE

🌱🌺🌺🌺🌱

HAPPY READING

🌱🌺🌺🌺🌱

"Ashh." Harry meringis pelan saat Aluna sedikit menekan luka yang di buat Nathan pada wajahnya.

"Pelan-pelan Aluna." ucap Harry lembut, Aluna tak menanggapi gadis itu hanya terfokus mengobati luka pria itu dengan tatapan datar.

"Kamu semakin cantik Aluna...asshh...pelan-pelan Aluna."

"Bisa kan Kakak diem aja." celutuk Aluna, Harry akhirnya diam terkadang meringis saat Aluna memberikan obat pada lukanya. Aluna benar-benar ingin sekali menanyakan segala hal yang terjadi pada Nathan dan Harry.

Harry menarik tangan Aluna dari wajahnya, dengan tatapan instens membuat Aluna menatapnya bingung. Harry menggenggamnya erat.

"Kakak minta maaf." ucap Harry penuh penyesalan dan ketulusan.

"Untuk apa?" tanya Aluna.

"Karena meninggalkanmu tanpa kabar." Aluna menelan salivanya, matanya seketika merasakan panas. Ia marah dan kesal kepada pria di depannya ini, yang meninggalkan Aluna tanpa kabar disaat Aluna masih berduka atas kepergian Roy.

"Aluna, don't cry. I really sorry." Aluna menggeleng dengan air mata yang mengalir.

"Kakak jahat."

"I'm sorry." Harry membawa Aluna ke dalam pelukannya. Memberikan sedikit ketenangan dan hangat tubuhnya.

"Kakak mencintai kamu Aluna."

🌱🌺🌺🌺🌱

Flashback on

"Aku ingin minta tolong padamu Nathan." ucap Harry menatap sahabatnya itu dengan penuh permohonan. Nathan hanya berguman menanggapi.

"Selama aku menjalani kemoterapi disana, aku minta kau menjaga Aluna." Harry menjeda ucapanya. "Gadis itu sudah terlalu banyak menderita, kepergian Roy membuat keadaannya semakin hancur."

"Jika saja kau bisa mencegah Roy untuk tidak ikut balapan itu, mungkin dia akan selamat."

"Kau mengungkitnya lagi?" tanya Nathan tak percaya, sungguh Ia merasa terbawa emosi jika seseorang mengungkit tentang kematian Roy yang seolah kesalahannya mengarah pada Nathan.

"Aku hanya sedikit kesal dengan keadaan. Kenapa dia harus pergi secepat ini."

"Takdir." jawab Nathan singkat. Harry mencengkram erat pembatas balkon kamarnya memandang langit gelap yang kosong.

"Jika aku tak selamat...."

"Berhenti berbicara hal seperti itu Harry, kau tidak seperti yang ku kenal." Harry menghela nafas. "Aku mencintai Aluna."

Deg.

Nathan diam tak berkutik, tubuhnya seolah kaku seketika. Mendengar pengakuan sahabatnya itu yang cukup mengejutkan. Harry tahu jika Aluna mencintai Nathan tapi mungkin melihat sikap Nathan yang tak acuh pada Aluna. Harry mengambil kesimpulan jika Nathan tak menyukai Aluna.

"Aku tahu kau tak menyukainya? Right?" Nathan menatap Harry dengan tatapan sulit di artikan bahkan Ia sendiri bingung harus menjawab apa, karena perasaannya saat ini sedang dalam kondisi yang tidak tenang. Kemungkinan-kemungkinan yang mungkin akan membuat Nathan kehilangan sosok polos dan manis Aluna di hidupnya.

"Diam artinya iya." kata Harry yang lagi-lagi mengambil kesimpulan sendiri. Sedangkan Nathan kembali memfokuskan pandangannya ke arah ponsel.

Flashback of

Nathan meneguk minuman beralkohol itu sekali lagi. Tak peduli jika Ia akan mabuk pada akhirnya.

"Masalah apa lagi sekarang?" tanya seorang pria yang duduk di samping kirinya.

"Masa lalu." jawab Nathan pelan, namum masih bisa di dengar oleh pria itu meskipun degupam musik di dalam club itu sangat keras.

Tak lama seorang wanita datang menghampiri mereka dan duduk di sebelah kanan Nathan.

"Ada apa lagi dengannya Val?" tanya wanita itu kepada pria yang bernama Valdi. Tapi tatapan wanita itu ke arah Nathan yang sudah dipengaruhi alkohol.

"Biasalah, rumah tangga." jawab Valdi.

"Kau urus dia Tal, aku sedang banyak pekerjaan. Pria ini selalu saja membuat pekerjaanku tertunda." cerocos Valdi yang memakai kembali jaketnya.

"Pekerjaan apa sih? Memuaskan wanita-wanitamu itu?" Valdi menyengir. "you know-lah. Aku pergi dulu."

Setelah kepergian Valdi, wanita bernama Talitha itu menatap Nathan yang sudah jatuh ke alam mimpi.

Talitha berguman. "Kau terlalu baik untuk wanita itu Nath."

"Kau sudah terlalu banyak berkorban untuknya, tapi wanita itu tak menyadari kesalahannya dan terus menerus menyakitimu." Talitha menghela nafas. "Kenapa harus dia yang kau cintai."

🌱🌺🌺🌺🌱

SEE YOU AGAIN

🌱🌺🌺🌺🌱