Sebuah mobil mewah baru saja melewati gerbang yang dijaga ketat oleh beberapa orang berpakaian rapih. Mereka mengenakan jas hitam dengan dasi berwarna merah maroon terikat di leher mereka, di hidung mereka tersampir kaca mata hitam.
Di pelataran terdapat taman yang ditata sedemikian rupa, walau langit masih gelap namun tak mengurangi keindahannya. Di tengah-tengah pekarangan depan rumah terdapat sebuah kolam air mancur dengan patung dewa-dewi yang sedang memainkan alat musik di tangan mereka.
Di ujung pekarangan depan berdiri bangunan megah dengan luas yang begitu lapang. Perpaduan dari gaya klasik dan modern dalam eksterior memancarkan harmonisasi yang membuat rumah itu begitu indah dan mempesona. Terdapat tiga lantai dengan beberapa balkon di lantai dua dan tiga.
Dari balkon lantai dua berdiri gagah dua buah anak tangga yang sengaja dibentuk setengah putaran. Setiap sisi bangunan dilengkapi dengan jendela lengkung yang begitu besar. Setelah menaiki tangga melingkar, berdiri sebuah pintu berukuran besar menjulang tinggi dengan aksen kayu berwarna coklat.
Pintu raksasa dua daun dengan transom di kanan kirinya terbuka saat Aldrich tiba di depannya. Ruang pertama yang di temui saat pertama kali masuk adalah ruang foyer yang begitu luas. Gaya interior rumah ini didominasi oleh warna putih dan gold yang gemerlap, memberi kesan mewah dan elegan.
Lantainya terbuat dari marmer berwarna putih yang berkilau. Lampu-lampu kristal tergantung menjuntai dari atas plafon. Terdapat ornamen-ornamen kristal dan ukiran khas di setiap sudut. Kumpulan guci-guci dengan beraneka ragam ukiran menghias di sudut-sudut ruangan. Ada berbagai macam lukisan dari para pelukis ternama di dindingnya. Di dekat jendela raksasa terdapat sebuah rak besar berisi penghargaan yang telah Aldrich Éclair raih.
Sekumpulan laki-laki berseragam sama dengan penjaga gerbang menyambut kepulangannya.
"Selamat datang tuan besar Éclair." tabik mereka tanpa ada yang berani menatap langsung wajah Aldrich. Sedangkan Aldrich hanya berjalan melewati mereka semua tanpa mengalihkan pandangannya.
Seorang kepala pelayan datang menghampiri Aldrich berniat membantu tuannya membawa gadis kecil itu, namun segera ditolak olehnya. "Tidak, Fernandez! Biarkan aku saja."
Aldrich merasakan tatapan penasaran dari anak buahnya. İa berkata dengan suara yang tidak nyaring namun terdengar ke telinga setiap bawahannya. "Dia Nona Muda kalian yang telah hilang empat tahun yang lalu."
Mereka memberi tabik pada gadis kecil itu sekaligus menyampaikan suka cita mereka karena akhirnya Nona Muda keluarga Éclair telah kembali bersama mereka.
"Tuan, Nyonya pasti akan sangat senang mengetahui kabar gembira ini." seru Fernandez bersemangat.
"Ya, kuharap begitu. Dimana Lynelle?"
"Nyonya besar berada di kamarnya ia sudah tertidur, Tuanku." jawab Fernandez mengekor di belakang.
"Panggilkan dokter Gomer segera! Pastikan ia datang malam ini. Antarkan ia ke kamar V." perintahnya.
"Baik Tuanku." jawabnya sambil memberi kode pada salah satu pelayan yang juga mengekor di belakangnya.
Di depan ruang foyer terdapat ruangan yang lebih tinggi tanpa penyekat. Ruang itu digunakan sebagai jantungnya rumah. Ruangan ini didekorasi dengan gaya kontemporer dengan kesan mewah dan nyaman.
Masuk lebih dalam terdapat pintu transom yang memisahkan antara ruang tamu dengan ruang nimfeum- sebuah ruangan pada masa Romawi Kuno yang dihiasi oleh air mancur, tanaman, dan patung-patung- yang dapat memanjakan kedua mata dengan kesan damainya. Di ruangan ini juga terdapat sebuah kolam renang yang sangat luas.
Masuk lebih dalam melewati koridor dengan pintu yang seluruhnya terbuat dari kaca. Di koridor itu terdapat lorong-lorong jalan yang berbeda. Setiap lorongnya mengarah kepada ruangan-ruangan tertentu.
Mereka menaiki sebuah tangga besar yang didesain melingkar. Plafon tangga itu menembus hingga lantai ketiga. Di atas plafon itu terdapat mosaik-mosaik indah berwarna-warni. Letak tangga itu menghadap sebuah dinding yang di desain dengan kaca yang menampilkan sisi halaman belakang rumah.
Di dalam sebuah kamar dengan bangunan yang sangat luas. Dinding kamar itu berwarna merah muda dengan gradasi. Lampu-lampu panjang dengan ujungnya berbentuk bintang menjuntai menghiasi plafon.
Di sisi timur kamar itu terdapat tempat tidur berukuran besar dengan tirai di sekelilingnya, lengkap dengan bench. Di atas tempat tidur dikelilingi oleh boneka-boneka beruang berwarna coklat muda dengan ukuran yang beraneka ragam. Kamar itu memang sudah disiapkan sebelumnya.
"Kalian tunggulah di luar hingga aku memerintahkan kalian untuk masuk." perintah Aldrich pada para pelayan yang mengikutinya.
Aldrich Éclair menaruh gadis cilik itu di atas tempat tidur dengan sangat hati-hati.
"Aku tidak peduli dengan kehidupanmu sebelumnya, siapa namamu, siapa orang tuamu dan dimana kau tinggal. Mulai hari ini, kau menggantikan peran anakku yang telah meninggal empat tahun yang lalu. Panggil aku dengan sebutan Papah dan panggil isteriku dengan sebutan Mamah.
Namamu sekarang adalah V, untuk nama lengkapmu kita bicarakan besok. Kau dilarang memberitahu kepada siapapun siapa dirimu yang sebenarnya, kau juga dilarang keluar rumah tanpa seizin dariku, dan kau dilarang bertingkah semaumu.
Semua perkataanku adalah perintah dan kau dilarang untuk membantah! Kau hanya punya satu hak, yakni hak hidup. Ada pertanyaan?" jelasnya dengan begitu banyak penekanan di setiap suku katanya. Nada suaranya yang terdengar dingin, tatapan matanya yang menusuk membuat seluruh tubuh meremang. Spontan V menggeleng lemah ketakutan.
Ia tersenyum puas, "Bagus. Istirahatlah!" kalimat terakhir itu disertai dengan ciuman hangat di kening V.
Beberapa saat setelah V memejamkan matanya dokter Gomer tiba memeriksa keadaannya. Tak ada luka dalam selain memar-memar di tubuhnya. Dokter Gomer juga memuji daya tahan tubuh V, tak banyak anak seusianya yang mampu bertahan dari luka fisik seperti yang dialami oleh V. İa juga mengkhawatirkan kondisi psikis V, tak jarang anak seumuran V mengalami trauma pasca penculikan apalagi V ditemukan dalam keadaan tragis.
"Mengenai warna rambutnya, aku khawatir itu efek samping dari obat-obatan yang mereka gunakan untuk melumpuhkan Nona Muda." kata dokter Gomer menganalisa.
"Ya, warna rambutnya tidak normal. Aku hampir tidak mengenalinya saat pertama kali bertemu." jawab Aldrich berbohong membenarkan spekulasi dokter Gomer agar ia tak curiga mengenai identitas V yang sebenarnya. "Bawalah sampel darahnya ke laboratorium untuk memastikan."
•✌•✌•✌•
Tengah malam Aldrich Éclair masih sibuk dengan lembaran-lembaran kertas yang menumpuk di atas mejanya. Sesekali ia bertanya dengan seorang pria yang duduk di hadapannya, setiap kali pria itu menjawab kalimatnya akan panjang beruntun. Mereka menghabiskan malam mereka dengan mendiskusikan banyak hal hingga matahari muncul di ufuk timur.
"Master? Apa anda benar-benar mempercayai kesetiaan mereka?" tanya laki-laki itu dengan sedikit khawatir.
"Tentu saja tidak." jawab Aldrich seadanya tanpa memalingkan wajahnya dari tumpukan berkas.
Laki-laki itu tentu tak puas dengan jawaban tuannya, ia terus mencecar Aldrich Éclair dengan pertanyaan-pertanyaan yang sudah lama ingin sekali ia tanyakan. İa tak pernah meragukan keputusan tuannya, hanya saja ia selalu membutuhkan penjelasan yang detail agar jika nanti rencana tuannya tidak berjalan lancar ia telah menemukan solusi yang tepat untuk mengatasinya.
Celakanya Aldrich bukan orang yang suka menghabiskan waktunya untuk menjelaskan segala sesuatunya. İa lebih suka seseorang yang tanpa ia katakan sudah mengerti apa yang ia inginkan. Jadi laki-laki itu harus susah payah mengerti jalan pikiran Aldrich dengan usahanya sendiri.
"Kau tahu? Kau terlalu banyak bertanya padahal kau sudah mengikutiku sejak kau kecil, tapi kau masih saja tak mengerti." keluh Aldrich Éclair pada laki-laki itu.
"Maafkan aku, Master. Lagi-lagi aku mengecewakanmu."
"Tak masalah. Seperti yang kau khawatirkan, keluarga Giorby memang terkenal licik dalam bersiasat. Kau pasti khawatir keputusanku akan membahayakan organisasi, apalagi kita baru berdiri beberapa tahun yang lalu masih belum cukup kuat untuk menghadapi raksasa seperti mereka."
Aldrich Éclair tentu memahami kekhawatiran para anggotanya saat ia memutuskan untuk menjalin kerja sama dengan keluarga Giorby. Mereka tentu saja takut pada akhirnya Dark Shadow akan diambil alih secara paksa karena tak mampu melindungi diri mereka sendiri, apalagi isi kerjasama itu lebih menguntungkan bagi keluarga Giorby.
Aldrich memilih ekspansi melalui wilayah kekuasaan keluarga Giorby tentu dengan pertimbangan yang matang. İa malah menganggap kerja sama yang bagi kebanyakan orang merugikan mereka sebagai batu loncatan untuk memudahkan mereka melakukan ekspansi secepat mungkin di wilayah barat negara Ö, sekaligus mengambil alih wilayah utara milik keluarga Giorby.
İa paham untuk menjadi penguasa di dunia bawah tanah tentu saja harus berani berjudi dengan peruntungannya. Jika ia terlalu banyak takut dan khawatir bukan saja ia akan tertinggal bisa jadi ia yang akan dipermainkan oleh mereka yang lebih berkuasa.
Peta raksasa terbentang di lantai saat Aldrich Éclair melemparnya. İa menjelaskan setiap rencananya dan kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi pada laki-laki itu. İa juga meminta laki-laki itu mempersiapkan segalanya dengan sangat rapih tanpa celah sedikitpun sebab sedikit celah dapat merusak rencananya yang lain.
Di lain sisi seorang wanita yang mengenakan pakaian sedikit berbeda dengan para pelayan wanita lainnya tengah sibuk memberi komando kepada beberapa pelayan lainnya untuk mempersiapkan kebutuhan V pagi itu.
V masih tidur lelap saat wanita itu membangunkannya dengan lemah lembut. Wanita itu memperkenalkan dirinya sebagai Countess Rozita Zwetta, ibu pengasuh V yang baru saja diangkat oleh Aldrich beberapa jam yang lalu.
Pagi itu sekujur tubuh V menggigil akibat rasa sakit yang baru ia rasakan ketika membuka mata. Padahal kemarin malam rasa sakit itu tidak separah yang ia rasakan pagi ini. V menuruti setiap perkataan Rozita, ia tak berani membantah karena selalu terbayang tatapan mata Aldrich Éclair yang mengintimidasi.
Parahnya beberapa saat usai para pelayan keluar dari kamarnya Aldrich Éclair berdiri diambang pintu sambil membawa meja baki lipat berisi sarapan mereka. Walau saat Aldrich duduk di tepi kasur V sambil memasang wajah bersahabat namun tak mengurangi rasa takut di dalam hati V.
"Dengarkan baik-baik nama lengkapmu. Kau harus bisa menghafalnya," ucap Aldrich Éclair membantu V meminum susu coklat hangatnya.
"Cassandra Lobelia Eléonore Athena Marioline Delyth Grethania Islean Adeline Lavina Cadis Marizta Éclair Princella Light Queenna Luvy Kiyandra Calista Magaly Nyx." lanjutnya memenggal setiap kata yang ia ucapkan.
V tampak terdiam dan berpikir, "Terdiri atas dua puluh satu suku kata?"
Aldrich Éclair menghela nafasnya, "Harusnya aku tidak berharap banyak padamu." ia tidak menjawab pertanyaan V membuat gadis kecil itu mengerucutkan bibirnya tidak terima daya ingatnya direndahkan oleh orang lain.
✌••••• BERSAMBUNG •••••✌
Catatan Penulis
1. Aldrich Éclair = Aldrich; Pemimpin, Éclair; Petir
2. Gomer = Orang yang baik dan terkenal
3. Cassandra Lobelia Eléonore Athena Marioline Delyth Grethania Islean Adeline Lavina Cadis Marizta Éclair Princella Light Queenna Luvy Kiyandra Calista Magaly Nyx = Cassandra; Dalam legenda Yunani kuno, Cassandra merupakan putri Trojan yang diberkahi dengan karunia mantera namun dikutuk dengan takdir ia tak dipercayai oleh semua orang,
Lobelia; Nama bunga, Eléonore; Sinar atau harapan, Athena; Nama dewi perang dalam Yunani kuno -ia dewi besar Olympus, Marioline; Bintang laut, Delyth; İndah, Grethania; Cantik luar biasa, İslean; Bersuara indah, Adeline; Perempuan mulia, Lavina; Sinar yang paling terang, Cadis; Berkilau atau gemerlap, Marizta; Mutiara, Éclair; Petir, Princella; Seorang putri, Light; Cahaya, Queenna; Ratu, Luvy; Cinta, Kiyandra; Keajaiban, Calista; Yang paling cantik, Magaly; Mutiara, Nyx; Dewi malam dalam Yunani Kuno.
Seorang putri seindah bunga lobelia yang memiliki sinar harapan untuk menjadi orang yang hebat dan perkasa, bintang laut yang kecantikannya ada pada wajah dan setiap tutur katanya, wanita mulia yang memiliki sinar paling terang hingga berkilau bagaikan mutiara bagi keluarga Éclair, menjadi seorang putri yang bercahaya bahkan seorang ratu penuh cinta dengan keajaiban di tangannya yang menjadi mutiara penguasa malam paling cantik di dunia.
4. Rozita Zwetta = Bunga mawar.
5. Fernandez = Petualang yang pemberani.
6. Bench [İnggris] = Bangku.
7. Ekspansi = Perluasan wilayah kekuasaan.