Tidak ada seorangpun menginginkan tidak memiliki orang tua lengkap, meskipun demikian tak semua orang memiliki keluarga lengkap. Kenyataannya tidak banyak orang yang memiliki keluarga harmonis dan lengkap, itu bisa dimengerti Shabi.
Dengan seiring berjalannya waktu Shabi mengerti bahwa dia tidak seberuntung Guntur atau anak-anak lain.
Dan dia menerima itu tanpa harus mengeluh lagi, kehidupannya tetap harus berjalan meskipun kenyataan pahit harus didapati nya.
Dia tidak lagi merasa insicuer , mempercayai bahwa dia juga berhak untuk bahagia meskipun dia tidak memiliki orang tua lengkap bahkan menerima fakta sampa detik ini dia tidak mengetahui siapa sebenarnya sosok ayahnya.
Dia berpikir untuk menghapus segala hal yang hanya membuatnya merasa tidak percaya diri atau terpuruk, bukan salahnya kalo dia tidak mengenal sosok ayahnya, dia tetap harus menjalani kehidupannya selayaknya anak-anak pada umumnya.