Chereads / Guntur & Shabi / Chapter 32 - 3 Tahun

Chapter 32 - 3 Tahun

Seorang cewek sibuk menggambar sketsa dua ekor kucing lucu yang sedang tertidur diatas ranjang, sketsanya hampir selesai.

Gerakan tangannya yang cepat tak membuat gambar menjadi berantakan tetap terlihat bagus.

Cewek cantik itu hampir satu jam melakukan hal ini, tak lama kemudian ada suara ketukan pintu.

Cewek itu mempersilakan masuk.

"Nona Billa, Nih jus buah dan makanan anda." Kata si pelayan santun.

Shabi mengangguk tanpa mengatakan apapun, ya cewek itu adalah Shabi.

"Sebelum berangkat kerja, Tuan Athur bilang nanti jam 4 sore harus pergi ke Haira's Bridal untuk mengukur badan buat gaun acara pertunangan. Tuan Athur akan menyusul ke sana nanti."

Penuh sikap sopan pelayan laki-laki itu menyampaikan amanah dari sang bos, masih dengan sikap cuek Shabi hanya membalas dengan anggukan lalu menyuruh si pelayan pergi.

Setelah kepergian si pelayan Shabi melembar sketsanya ke lantai dengan kasar, dia sungguh merasa terkekang oleh pria tampan itu.

#TOKYO UNIVERSITAS

Seorang cewek berwajah imut tertunduk malu memberikan baju hangat terdapat dalam papper bag pada cowok tampan didepannya, akhirnya dengan keberanian yang telah terkumpul dia sanggup menatap mata cowok didepannya ini yang sudah beberapa minggu ini dekat dengannya.

Bebarapa kali mengerjakan tugas dan jalan bersama.

"Aku menyukaimu, Guntur." Ujar Ayira malu-malu dalam bahasa jepang.

Mereka berdua terlihat canggung.

"Aku harap kau mau jadi pacarku." Lanjut Ayi dengan sikap malu-malu.

"Aku tidak bisa, Aku lebih senang kita tetap berteman." Balas Guntur, dalam hati berharap teman sekelasnya ini akan memahami keinginannya.

Ayi mengerti. "Baiklah, tapi aku mau kau menerima ini."

Gadis imut ini menyerahkan papper bag ditangannya. " Aku akan merasa senang jika kau menerimanya." Sambung Ayi terlihat tegar bahkan senyuman indah tak pernah musnah dari bibirnya.

Guntur pun menerima hadiah Ayira, membalas senyuman gadis itu.

Mengambil wallpaper dari tangan gadis jepang tersebut. "Terimakasih, tapi maaf aku tidak bisa berhuhungan lebih dari seorang teman denganmu,Aku masih belum siap menjalin hubungan dengan siapapun. Aku yakin kau akan mendapatkan seseorang lebih baik dariku."

Meskipun merasa sedih tapi Ayi sadar dia tak boleh memaksakan perasaaan seseorang, di sadar selama ini Guntur juga hanya bersikap layaknya seorang teman baik.

"Tapi kita masih berteman kan?"

"Tentu saja "Guntur mengangguk, tersenyum.

Keduanya pun berpisah.

Tak lama datang Brian sedang membawa setumpuk buku di tangannya.

Suasana Tokyo Universitas terlihat ramai dengan aktivitas mahasiswa/mahasiswi nya yang berlalu lalu dalam koridor kampus, kebanyakan dari mereka sibuk mengerjakan tugas kampus baik berkelompok maupun sendiri.

Guntur dan Brian awalnya kaget saat suasana kampus di sini lebih tertib juga serius dibandingkan kebanyakan universitas pada umumnya di indonesia pantas saja jepang mencetak banyak orang luar biasa hebat.

karena kebanyakan pelajar atau mahasiswa sangat serius dan fokus saat belajar, ya kehidupan masyarakat adalah sibuk dengan segala hal bermanfaat, bukan membuang waktu untuk bergosip atau melakukan hal lain yang menurut mereka tak penting.

"Pasti nolak lagi, betah amat jomblo." Kata Brian tak mengerti pola pikir sepupunya itu.

Guntur menendang lutut sepupunya itu, tertawa saat Brian kesakitan lalu marah-marah.

Dan Brian pun membalas perbuatan Guntur dengan menendang bokong cowok itu hingga hampir terjatuh jika Guntur tak menjaga keseimbangan tubuh.

kedua cowok ganteng ini berjalan keluar kampus dan pulang ke apartemen.

Untuk kesekian kali Guntur menolak pernyataan cinta cewek cantik atau imut berasal dari negeri sakura atau negara lainnya..

Brian sendiri sedang menjalin hubungan dengan cewek jepang teman satu jurusan.

Setelah sampai apartemen Guntur langsung menghempaskan diri diatas ranjang, meletakan kedua tangannya dibelakang kepala.

Dua tahun sudah berkuliah di negeri sakura, Guntur merasa betah dan nyaman tinggal disini.

Dia menengok ke arah jam tangannya, jam menunjukkan pukul 5 sore.

Guntur beranjak dari ranjang kemudian mandi dan bersiap untuk bekerja.

Iya selama kuliah dijepang Guntur memutuskan mandiri, orangtuanya hanya membayar uang kuliah sedangkan biaya hidupnya dia sendiri yang menanggung dengan cara bekerja sebagai pegawai part time di cafe dekat apartemennya.

Tak ada seoranpun tahu bahwa dia anak orang kaya raya di indonesia, Guntur memilih menutupi status sosialnya karena dia maunya begitu.

Hubungannya dengan sahabat-sahabatnya sangat baik, masih sering berkomunikasi via chat dan vcall.

Brian masuk ke apartemen dengan muka kecapekan, ya berbeda dengan Guntur Brian bekerja part time menjadi asisten dosen.

Gajinya sangat cukup untuk membiayai dirinya, Yap Brian mengikuti jejak sepupunya untuk mandiri.

"Nyari duit susah amat ya, pantes aja nyokap gue sering ngomel kalo gue boros." Keluh Brian, mengambil sekaleng softdrink dalam kulkas dan meminumnya.

Guntur yang baru saja selesai memakai seragam kerja, melempar handuk ke sepupunya itu.

"Mending lo mandi terus tidur, gue cabut ya."kata Guntur memakai topi barestanya.

Dan Guntur pergi meninggalkan Brian seorang diri di apartemen.

# HANA TOYA CAFFE

Seperti biasa hal pertama Guntur lakukan saat sampai tempat kerja yaitu menyapa teman-teman kerjanya yang lain selayaknya yang dilakukan orang jepang pada umumnya, Kimora yang merupakan beresta senior sekaligus teman seteamnya tak lupa disapa oleh cowok itu.

Kimora jauh lebih tua sepuluh tahun dari Guntur tapi tetap terlihat awet muda dan keren menyuruh Guntur membuat beberapa pesanan pelanggan.

Guntur langsung mengerjakan tugasnya.

Tanpa mereka berdua sadari semua mata pelanggan cewek tertuju pada kedua beresta tampan itu, ya keduanya adalah ikon populer HANA TOYA CAFFE , berkat ketampanan dua laki-laki itu kafe setiap hari dipenuhi para pelanggan cewek yang ingin berkenalan ataupun mengajak berkencan.

Di tempat berbeda Shabi dan Athur menjalani proses fitting pakaian acara pertunangan mereka.

"Tuan Athur anda dan calon istri anda pasti akan terlihat mengagumkan nanti, kalian pasangan serasi sama-sama mengagumkan ." Puji Rain sang desainer yang terlihat imut layaknya gadis jepang pada umumnya belum lagi gigi ginsulnya menambah keimutan desainer muda ini.

"Aku tahu itu, karena rancangannya sudah terbukti berkualitas bagus Rain,"

Mereka berbicara dalam bahasa jepang membuat Shabi tak mengerti tapi tak mau ambil pusing, dia masih cuek dengan mereka berdua

Rian masih sibuk mengukur setiap inci tubuh calon istro salah seorang klien penting di butiknya.

Pandangan Rain berpaling ke sbahi, dia berdiri menatap sang klien.

"Miss Billa, what do you want your engagement dress to be like? modern or modern classic?" Tanya Rain ramah, tersenyum.

Shabi melirik ke arah Athur, pria tampan itu mengatakan dalam bahasa indonesia semua terserah Shabi.

Setelah memikirkannya Shabi pun menjawab.

"Modern and i want a short dress like this." Shabi menunjukan gambar gaun penganti pilihannya dalam majalah fashion.

Rain menganguk. "Oke, Miss Billa."

Selesai melakukan fitting ,Athur mengajak Shabi untuk membeli minuman disalah satu kafe.

Athur mengengam jemari lentik sang tunangan.

"Aku ke toilet dulu, kau pesankan aku ya. Aku mau es kopi latte seperti biasa. Oh iya kau pesan dalam bahasa inggris saja,ok"

Pria tampan itu meniggalkan Shabi ,dia menuju kasir dan memesan dua es kopi latte.

Sang kasir meminta menunggu, tak lama kemudian pesanannya datang.

Shabi yang sedari tadi sibuk bermain hp sambil menunduk, mengambil pesenannya saat seorang memakai bahasasa inggris mengatakan pesanannya sudah siap.

Dan saat cewek itu menatap wajah si pelayan seketika wajahnya berubah menjadi pucat, didepannya kini berdiri cowok yang sudah 3 tahun lamanya tak bertemu.

Keduanya terlihat syok, bahkan tangan Guntur bergetar kuat disertai raut muka tekejut saat memberikan pesanan Shabi.

Shabi juga merasa tidak kalah syok dari Guntur, bahkan tanpa sadar menjatuhkan iphonenya.

Keduanya saling berpandangan dan mematung.

Tbc

ps : akhirnya bisa uploaded season 2

wishing you liking guys

jangan lupa comments,share dan ps yang banyak biar aku cepat up bab berikutnya.

Maaf kalo bahasa inggrisnya salah .