Shabi kembali memakai seragam, pagi ini untuk sekian kali si iblis Guntur berhasil memuaskan nafsunya kepada dirinya.
Sama seperti Shabi, Guntur sudah tampil rapih dengan balutan seragam sekolah internasional miliknya.
Cowok itu menarik pergelangan tangan Shabi dengan kasar, menuntun cewek berstatus "Secret girlfriend" nya keluar dari tempat rahasia mereka.
"Balik sekolah, tunggu gue disini." perintah Guntur dengan wajah super cold nya.
Tidak ada jawaban dari Shabi, cewek itu berjalan pergi meninggalkan Guntur seorang diri.
Persetan dengan cowok borjois yang berstatus pacar nya itu, tapi Shabi jamin tidak akan pernah mau menuruti setiap kemauan si iblis.
Siang nanti setelah pulang sekolah, Shabi sudah punya rencana, siapapun nggak ada yang berhak mengatur hidup cewek imut ini termasuk si iblis Guntur.
Seperti biasa saat jam makan siang Shabi selalu duduk sendiri ,tanpa mau bergabung dengan siapapun.
Dengan sikap cuek terhadap lingkungan sekitar membuat Shabi merasa lebih nyaman.
"Minggir lo, gue sama temen-temen gue mau duduk disini." perintah Brian, sang ketua basket dengan sikap arogan.
Shabi tidak menghiraukan perkataan cowok ganteng disamping nya itu.
Brian menggebrak meja , "Elo budeg ya?gue bilang minggir!"
"Kalau gue nggak mau?lo mau apa? Lagian awalnya gue yang duduk di sini,jadi lo yang harus minggir dari sini!"Balas Shabi santai, melanjutkan kembali makan mie ayam bakso miliknya.
"Elo nantang gue?Sha!" Penuh emosi Brian melempar pandangan kesal.
"iya, gue muak sama lo! Kenapa selalu ada cowok banci kayak lo mengganggu ketenangan gue?!"
Brian semakin marah, saat dikatakan banci oleh Shiba.
"Cowok banci! Tarik ucapan lo atau..."
"Atau apa?" tantang Shabi, situasi di antara mereka berdua semakin panas.
Tiba-tiba Brian menarik pergelangan tangan Shabi lalu sebuah ciuman kasar mendarat pada bibir merah Shabi, membuat semua siswa terpanah di kantin terkejut tidak kecuali Shabi.
Brian melepaskan ciumannya tapi Shabi menarik leher Brian ,tanpa terduga membalas ciuman Brian tidak kalah hot.
Sekarang situasi semakin riuh dikantin.
Sebagian siswa bersiul, sebagian berteriak histeris dan sebagia siswa dengan lantang berteriak "cie..cie."
Brian Shocked tidak menyangka niatnya mempermalukan Shabi malah berbalas mempermalukan dirinya, apalagi tanpa sadar Brian membalas ciuman Shabi.
Padahal waktu Brian mencium Shabi cewek itu bahkan hanya diam saja.
Brian meninggalkan kantin dengan perasaan kesal dan malu.
Sementara seluruh siswa dalam kantin semakin riuh.
Bahkan sebagian murid memuji Shabi, beruntung berhasil berciuman dengan Brian.
Dengan santai Shabi melanjutkan makan siangnya, tidak mempedulikan kebisingan yang terjadi di sekitar akibat adegan sensasional yang baru saja terjadi.
Tanpa disadari oleh Shabi, ada sepasang mata yang memancarkan pandangan kemarahan.
Karena mendapatkan adegan tak terduga barusan.
Dia adalah Guntur, yang menyaksikan kejadian tersebut dengan perasaan benci.
Tbc