Chereads / GUARDIAN OF DESTINY War Of History / Chapter 7 - teror sekolah

Chapter 7 - teror sekolah

Pagi ini aku berjalan ke sekolah dikarenakan sekolahku sudah diperbaiki, ya memang salah kami para pemburu phantom sekolahku jadi begini tapi pihak sekolah tidak menuntut akan hal itu dan menyatakan bahwa itu adalah sebuah hal yang kebetulan terjadi. Setiap gang aku lewati dengan berjalan kaki menuju ke sekolah, tidak ada hal yang aku kira membahayakan untuk pagi sampai sore hari karena bahaya bagi manusia sekarang adalah makhluk bernama phantom. Semua orang tertawa dan tersenyum di setiap jalanan yang aku lewati dan nampak bahwa cuaca hari ini sangatlah bagus, sesampainya di depan sekolah ternyata banyak sekali yang sudah direnovasi oleh pihak sekolah sendiri yaitu seperti gedung depan sekolah, gedung olahraga dan masih banyak lagi. Sesampainya di kelas alu bertemu teman-temanku, selamat pagi mereka ucapkan dan nampaknya hari ini semua nampak semangat sekali akan perubahan sekolah kali ini.

Pelajaran hari ini dimulai dan saat ibu Furuhasi berkata untuk jam pertama dan kedua pada hari ini ditiadakan karena semua guru akan mengadakan rapat, semua orang dikelas bersorak kegirangan dan ibu Furuhasi berkata untuk tetap tenang dan tidak boleh gaduh atas hal ini. Waktu yang cocok untukku tidur karena pekerjaanku tadi malam sangatlah berat dan saat aku tidur kedua temanku yang bernama TOSA,YAHAGI, dan SUJI menghampiriku saat aku sedang ingin tidur, mereka menggangguku dan mengajakku untuk mengobrol. Mau bagaimana lagi karena aku dulu sering meminta bantuannya dan mereka selalu saja ada untuk membantuku, aku sudah berteman sejak SMP dulu dan sampai sekarang kami dikelas yang selalu sama. Obrolan mereka selalu saja tidak membuatku bosan dan selalu saja mengasikkan jika di dengar dan saat mereka bercerita tentang phantom kondisi di sini mulai serius. Mereka berkata dengan serius bahwa ada phantom yang bersarang di sekolah ini saat selesai dibangun, mereka tahu rumor itu dari para orang yang bekerja membangun kembali sekolah ini. Mereka berkata bahwa para tukang itu melihat phantom mirip kecoa namun dengan ukuran yang besar telah bersarang di sekolah ini dan mengatakan bahwa ada di tempat yang jarang sekali di datangi oleh siswa maupun guru di kelas ini, lalu rumor yang menunjukan bahwa itu benar adalah adanya kulit seperti halnya phantom itu telah berganti kulit dan nampak bahwa ukuran itu sudah mencapai empat meter. Aku ingin melihat hal itu dan meminta mereka bertiga untuk membawaku pergi ke tempat kulit phantom itu ada namun nampaknya sangat di rahasiakan oleh pihak sekolah, namun mereka menunjukan foto dari hasil siswa yang memfotonya setelah menemukannya. Ya itu memanglah kulit phantom dan nampak bahwa sangatlah besar dengan memiliki enam kaki dan antena juga bentuknya yang mirip dengan kecoa, setiap klub di sekolahan ini disuruh untuk tidak berkegiatan selagi masalah ini selesai dan semua siswa untuk pulang cepat agar tidak terjadi masalah. Masalah itu adalah phantom tersebut yang dirahasiakan oleh pihak sekolah namun nampaknya ketua sudah tahu akan hal ini, Mai menghampiri saat kami sedang mengobrol bersama dan menyuruhku untuk pulang bersamanya nanti. Namun aku nampaknya tidak bisa karena harus menyelidiki kasus ini lebih lanjut, aku menyuruh Mai untuk pulang saja lebih dulu karena aku akan ke markas nanti.

"PANGGILAN UNTUK SISWA BERNAMA AGATO KEI UNTUK SEGERA KE RUANG KEPALA SEKOLAH"

"Oi.. Kei kau dipanggil ke ruang kepala sekolah itu"

"Aduh apa yang kau lakukan kei sampai bisa dipanggil kesana"

"Apa jangan-jangan kau berbuat ke salahan ke pada ibu furuhasi, karena sering tidur di kelas"

"Tidak pernah dan belum tentu alasannya begitu, kalau begitu aku pergi dulu ya"

Kenapa mereka memanggilku apakah ada sesuatu yang berhubungan dengaku kali ini dan kenapa tidak tadi saja saat pelajaran dimulai, mereka bisa saja menyampaikannya lewat ibu furuhasi. Sesampainya diruang kepala sekolah aku melihat semua guru ada di ruangan tersebut, gugup dan gerogi aku rasakan dan kenapa ini, kenapa mereka memandangku seakan aku merasa bersalah. Kepala sekolah yang sangat tegas itu memandangku seakan akan berbicara hal yang sangat serius dan setelah aku berkata kenapa aku disuruh datang kesini, kepala sekolah menyuruhku untuk duduk dan berkata bahwa ada hal yang perlu dikatakan.

"Agato Kei, apakah benar kau itu anggota dari PINTO?"

Mereka mengetahuinya, ya mereka mengetahuinya bagaimana ini aku tidak tahu lagi harus gimana karena aku selalu berusaha menyembunyikan identitasku dan di sekolah ini hanya Mai saja yang tahu akan hal itu. Aku tidak tahu harus bagaimana lagi dan berkata kembali kenapa kepala sekolah tahu rahasiaku, lallu saat aku tahu alasan di balik itu rasa gugupku berubah menjadi rasa kesal

"Kami tahu dari salah satu anggota dari PINTO juga yang bernama Glen dan mengatakan bahwa kau juga anggota dari kelompok tersebut"

Glen dia penyebabnya, kenapa dia selalu saja menyebabkan masalah untukku. Kini aku harus bagaimana jika semua orang di sekolah ini tahu bahwa aku kelompok pasukan pemburu phantom, takut atau malah bangga aku tidak tahu sama sekali.

"Maaf kalu tidak sopan tapi bolehkah kalian semua merahasiakan tentang hal ini, karena jika semua temanku tahu mereka akan rakut akan diriku dan benar bahwa aku adalah pasukan pemburu phantom dari klompok yang bernama PINTO"

"Tenang saja Kei, kami akan merahasiakan hal ini kepada semua siswa dan akan menjamin atass hal itu"

Kepala sekolah berkata bahwa dia memanggilku kesini adalah untuk membereskan masalah yang terjadi di sekolah ini setelah sekolah ini selesai di bangun kembali, seperti yang dirumorkan bahwa ada satu phantom yang bersarang di sekolah ini dan membuat semua siswa dan siswi takut akan hal itu. Kepala sekolah meminta tolong kepadaku untuk membereskan masalah ini dan mau bagaimana lagi aku ini adalah pasukan pemburu phantom dan menerima hal itu. Mereka menunjukan kulit dari pahntom itu dan ternyata sama dengan yang ada di foto tadi namun nampaknya kali ini dia lebih besar, kepala sekolah berkata bahwa phantom itu berkeliaran saat sore hari dan membuat siswa dan siswi takut akan pulang yang terlalu sore dan kegiatan klub sudah tidak bisa dilanjutkan lagi. Aku mengerti dan aku berkata bahwa sore nanti aku akan tetap disini menunggu phantom itu muncul, mereka memparcayaiku dan memohon kerjasamanya kali ini. Nampaknya rapat kali ini hanya membahas diriku dan sesampainya di kelas Mai mendatangiku sambil menghawatirkanku, aku berkata bahwa itu bukanlah apa-apa dan mereka bertiga malah mengatakan hukuman apa yang aku dapatkan. Aku tidak dihukum apa-apa dan hanya mengobrol biasa disana, jam pelajaran dilanjut dan semua berjalan kembali normal.

Waktu menunjukan pukul 16:12 dan nampaknya aku berkata bahwa aku akan membereskan kasus ini kepada Mai tadi sebelum dia pulang aku berkata kepadanya untuk kembali lebih dulu karena sudah sore dan aku akan ke markas kali ini, maaf Mai nampaknya aku ke markas saat malam hari ataupun tidak karena aku harus membereskan kasus ini. Hari mulai sore dan nampak bahwa tidak ada seorangpun di sekolahan ini dan penjaga sekolahpun sudah pulang, dia membarikan kunci cadangan sekolah untuk aku pulang nanti dan mau bagaimana lagi aku harus berkeliling untuk mencarinya karena mungkin dia susah keluar saat sore hari dan akupun tidak punya banyak waktu untuk ini. Setiap lorong aku telusuri dan tidak melihat sama sekali adanya tanda-tanda phantom di setiap ruangan kelas, lalu aku coba untuk ke kolam renang sekolah karena mungkin saja dia ada disana. Aku mendengar suara dari arah kolam, suara itu terdengar seperti langkah kaki dengan banyak air yang menyelimutinya dan aku tahu bahwa sekarang tidak ada orang sama sekali di sekolah ini kecuali diriku. Aku sudah mempersiapkan teknikku dan sudah siap menyerang dan saat aku mempergokinya aku malah melihat hal yang salah, dia itu seorang siswi dari sekolah ini dan sedang mengikuti kegiatan klub. Aku bertanya kepadanya kenapa dia disini dan malah dia bertanya kembali kepadaku sama seperti yang aku katakan, aku bilang kepadanya bahhwa kegiatan klub kali ini dibatalkan karena ada phantom yang berkeliaran disini dan kenapa dia masih saja mengikuti kegiatan klub. Dia berkata bahwa dia sangat suka berenang dan baru tahu akan hal bahwa ada phantom di sekolah ini, apa yang dia pikirkan aku tidak tahu dan yang paling penting aku menyuruhnya untuk pulang selagi hari masih sore.

Dia bernama TAMAI YUI kelas 3-F dan aku sering melihatnya saat waktu pelajaran olahraga berenang, nampaknya dia sangat suka sekali berenang dan tidak mengerti bahwa ada bahaya di sekitarnya, setelah Yui berganti pakaian diapun akan segera pulang namun saat aku mengantarnya sudah sampai di depan gerbang sekolah Yui baru sadar bahwa dia meninggalkan buku pelajaran yang belum dia kerjakan ada dilacinya dan dia harus mengambilnya. Kenapa bisa sampai lupa karena haripun sudah larut dan waktu menunjukan pukul 17:16 lalu kini phantom itupun nampaknya sudah muncul, aku harus menjaganya dan mengantarnya sampai dia menemukan buku itu. Hal yang buruk terjadi karena saat dia menemukan bukunya makhluk itu menampakkan dirinya, phantom dengan tinggi empat meter ada di depanku dengan tubuh yang sama layaknya kecoa. Tidak ada pilihanlain untuk melawannya tapi Yui ada di dekatku dan jika dia tahu aku pasukkan pemburu phantom maka akan tersebar dan aku harus pindah sekolah, tidak ada cara lain dan nampaknya Yui sangatlah ketakutan melihat phantom itu. Wajah dari phantom itu sangatlah menyeramkan dan nampak bahwa Yui sangat takut hingga pingsan dilihatnya, kesempatan selagi Yui pingsan bagiku itu sangatlah bagus karena aku tidak harus menunjukan kekuatanku diam-diam.

"Oi.. phantom, kau sudah menakuti banyak sekali siswa dan guru disini dan disini bukanlah sarangmu"

"Namun aku minta maaf bahwa kau akan aku musnahkan karena kau ancaman bagi manusia"

"TEKNIK HENING KE EMPAT TUSUKAN TAK BERNYAWA"

Aku menyerangnya namun nampaknya hal itu tidak berdampak kepadanya, phantom itu menghindari seranganku dengan cepatnya dan nampaknya kini dia akan menyerang ke padaku. Mulutnya seakan sedang mengunyah sesuatu dan dia menyerangku dengan cairan berwarna hijau yang keluar dari mulutnya, cairan itu nampak sangatlah berbahaya karena cairan itu mengeluarkan asap yang sangat panas. Phantom itu menyerangku berkali-kali dan aku yang tidak bisa meninggalkan Yui saat itu membawanya bersamaku, aku menggendongnya dan nampaknya dia masih bekum sadarkan diri. Gerakannya sangatlah cepat sampai-sampai aku kewalahan di serang olehnya, aku tidak akan begini terus dan harus melawannya.

"TEKNIK HENING KE SEMBILAN KABUT ICE"

Teknik milikku yang memberikan kabut ice yang meminimalkan penglihatannya dan kali ini akan aku akhiri.

"TEKNIK HENING KE EMPAT TUSUKAN TAK BERNYAWA"

Aku berhasil menusukknya dan phantom itu melebur dan hilang, kali ini misiku selesai dan aku harus mengantar Yui ke rumahnya karena kondisi dia yang masih pingsan. Aku tidak tahu rumahnya dan aku harus membangunkannya terlebih dahulu, aku menyemprotkan sedikit air ke mukanya untuk membangunkannya dan saat dia terbangun nampak bahwa dia sangat kaget karena melihat phantom tadi. Aku berkata bahwa phantom tadi telah di bunuh oleh para pasukan pemburu phantom dan kini kau harus pulang karena hari sudah malam, aku mengantarnya sampai ke rumahnya dan setelah dia sampai kerumahnya akupun juga harus kembali. Menyelesaikan misi ini sangatlah menyenangkan dan kaliini sudah tidak ada lagi ancaman di sekolahku.

Keesokan harinya aku dipanggil lagi ke ruang kepala sekolah dan aku berkata bahwa aku telah membunuh phantom itu dan kini sekolah sudah aman akan teror yang di sebabkan oleh pahntom yang bernama CORO, mereka berterimakasih atas apa yang aku lakukan dan aku masih meminta mereka untuk merahasiakan identitasku yang sebenarnya. Aku berjalan menuju kelas dan saat aku berjalan aku bertemu dengan Yui dan dia berterimakasih kepadaku atas hal kemarin dan aku hanya menyampaikan bahwa kegiatan klubmu jangan sampai malam hari tiba karena banyak sekali bahwa di saat malam hari datang.