Chereads / Aku Bukan Pilihan Hatimu / Chapter 153 - RENCANA ANGEL 1

Chapter 153 - RENCANA ANGEL 1

Nanti kalo bulan ramadhan HIATUS dulu ya

Ngelanjutin Terang Dalam Gelapku

Setuju nggak...

_____________________________________________________

" Varel!" panggil Reva. Sementara Revan berjalan ke kamar mandi karena ingin buang air kecil.

" Sayang! Apa itu Kak Reva?" Angel menjauhkan ponsel Revan dan pura-pura bertanya.

" Halo, Kak!?' sapa Angel.

" Angel! Gimana kabar kamu?" tanya Reva gugup. Untung saja Angel tidak mendengar ucapanku baru saja! batin Reva, sementara hati Angel bagai ditusuk-tusuk, tapi dia harus kuat demi calon anak yang ada dalam perutnya. Dadanya terasa sedikit nyeri, tapi dia menahan rasa sakit itu.

" Baik, Kak! Kakak gimana?" tanya Angel.

" Baik! Varel kemana?" tanya Reva.

" Ke kamar mandi, Kak!" jawab Angel.

" Kak!" panggil Reva.

" Ya?" jawab Reva.

" Aku ingin tinggal di negara Y bersama kakak!" kata Angel. Deg! Ya, ampun! Bagaimana ini? Wina dan keluarganya kan juga tinggal disini! batin Reva bingung.

" Apa Mas Revan memiliki rumah disana?" tanya Angel lagi.

" A...da! Tapi sudah lama nggak ditinggali!" jawab Reva terbata karena rumah yang dimaksud oleh Angel berada satu komplek dengan rumah Wina.

" Apa dekat dengan rumah Kak Reva?" tanya Angel lagi.

" Tidak juga, Ngel! Beda 2 blok!" jawab Reva. Rumah yang ditempati Reva saat ini adalah hadiah perkawinan dari Andra yang sengaja Andra berikan kebebasan pada Reva untuk memilih tempatnya. Dan saat itu Reva mengajak Wina yang sedang bertamu bersama mamanya dirumahnya. Dan saat Wina sampai disana, dia juga menyukai salah satu rumah diperumahan itu. Sedangkan Revan langsung membelinya saat tahu Wina membeli rumah di situ.

Revan keluar dari kamar mandi dan melihat istrinya yang masih menelpon.

" Bilang pada mama aku mau mama datang melihatmu!" kata Revan.

" Iya!" jawab Angel.

" Ada apa. Ngel?" tanya Reva.

" Mas Revan bilang kalo dia ingin mama mengunjungi kita besok!" kata Angel.

" Iya! Nanti kakak sampaikan!" jawab Reva.

" Sudah dulu ya, kak! Sampai ketemu lagi!" kata Angel.

" Iya, Angel! Salam sama Varel!" kata Reva.

" Salam juga buat mama!" kata Angel lalu mematikan panggilannya. Revan duduk di sofa dan sedang serius dengan IPadnya. Angel mengirim sebuah pesan pada Reva lewat ponsel Revan.

@ Sist,,jangan bahas tentang anak lagi,,Angel sedang hamil saat ini

Reva membaca pesan Angel yang disangka Reva adalah dari Revan, tanpa terasa airmatanya jatuh dipipinya.

@ Ok, bro...Selamat atas kehamilan Angel

@ Tapi lo harus inget kalo lo juga punya anak perempuan disini

Angel memejamkan matanya, rasanya dia ingin pingsan dan mati saja mengetahui berita ini. Tapi dia harus kuat demi anaknya dengan Revan.

@ Ok,,gue harap nggak usah dibahas lagi sampai kapanpun

Kirim Angel pada Reva lalu meletakkan ponsel Revan dan menarik selimutnya untuk tidur dan menenangkan diri. Airmata Reva semakin mengalir begitu saja.

" Reva? Kamu kenapa, nak?" tanya Tata yang melihat putrinya berlinang airmata.

" Varel, ma!" kata Reva setelah mematikan panggilannya dan menatap mamanya.

" Varel kenapa?" tanya Tata mengusap airmata putrinya.

" Dia sangat aneh!" jawab Reva.

" Aneh apanya?" tanya Tata.

" Kamu kenapa jadi melow gini, sih, nak?" tanya Tata heran.

" Ini si Varel bilang nggak usah dibahas lagi masalah Nina!" kata Reva.

" Apa? Dasar anak nggak bertanggung jawab! Bisa-bisanya dia bicara seperti itu!" kata Tata emosi.

" Sabar dulu, ma!" kata Reva mengusap punggung mamanya yang terlihat marah.

" Nina itu putri kandungnya, Va! Tega-teganya dia bilang seperti itu!" kata Tata masih marah.

" Ma! Dia begitu karena tidak ingin Angel tahu!" kata Reva.

" Tapi Angel harus tahu dan menerima Nina, Va! Biar orang bilang mama egois, tapi mama nggak mau Nina mengalami hal seperti kamu!" tutur mamanya emosi lalu tanpa dapat dicegah airmatanya menetes dipipinya.

" Ma! Sudah, ya! Papa kan sama dengan Varel, nggak tahu tentang anaknya!" kata Reva menenangkan mamanya dengan memeluknya.

" Oma kenapa nangis, Ma!?" tanya Andy yang tadinya sedang menggambar bersama Amy lalu berdiri dan menghampiri Omanya.

" Oma sedih karena Opa belum datang-datang, sayang!" jawab Reva.

" Biar nanti Andy yang suruh Opa datang, Oma!" kata Andy mengusap air mata Tata lalu memeluknya.

" Ohhhh, cucu tersayang Oma!" kata Tata mengusap-usap punggung cucunya lalu mencium rambutnya.

" Cckkk! Manja!" kata Amy yang melihat ulah kakaknya.

" Andy! Amy! Kalian bakal punya adik sepupu baru!" kata Reva.

" Apa nggak papa dikatakan sekarang?" tanya Tata pada Reva.

" Horeeeee! Aku mau dia nanti cewek, ma!" kata Andy melompat-lompat.

" Ccckkkk! Dia harus cowok!" kata Amy cuek sambil menggambar.

" Cewek!" kata Andy.

" Cowok!" sahut Amy nggak mau kalah.

" Pokoknya cewek!" kata Andy tegas sambil berkacak pinggang.

" Co...wok!" cibir Amy.

" Sudah! Sudah! Mau cowok ato cewek, semoga dedek bayi sehat!" kata Reva. Tata melihat ke arah perut Reva.

" Angel ma yang sedang hamil!" kata Reva menyadari arah mata mamanya yang melihat perutnya.

" Apa? Angel...hamil?" tanya Tata terkejut. Reva menganggukkan kepalanya.

" Karena itu mama diminta Varel untuk datang kesana!" kata Reva lagi.

" Iya! Tentu saja mama akan kesana! Astaga! Angel hamil! Varel akan mempunyai anak kedua!" kata Tata.

" Angel ingin tinggal di sini, ma!" kata Reva.

" Baguslah! Kita bisa berkumpul lagi sekeluarga!" jawab Tata.

" Wina!" kata Reva. Tata tersentak mendengar Reva menyebut nama itu.

" Apa Angel tahu jika Wina tinggal disini juga?" tanya Tata.

" Sepertinya tidak!" jawab Reva.

Sementara Revan masih asyik dengan IPadnya karena tadi di kantor dia lupa untuk menanda tangani dokumen dari KL. Setelah beberapa lama, dia meletakkan IPadnya dan melihat ke arah ranjang. Revan berjalan kearah ranjang dan membuka kaos dan celana tidurnya hingga tinggal boxernya saja. Dia masuk ke dalam selimut dan memeluk Angel dari belakang sambil mengecup leher Angel dan mengusap perut istrinya yang terlindung lingerie.

" Selamat Malam!" kata Revan. Aku akan membuatmu dan anak kita bahagia! Aku akan mencoba mencintaimu dengan setulus hati! Bersabarlah! batin Revan.

Angel yang tertidur merasa bahagia saat ada tangan yang memeluknya dari belakang, dia merasakan bibir Revan yang mengecup lehernya. Angel menahan desahan akibat kecupan dan usapan tangan Revan, hasratnya seketika naik dan menginginkan suaminya. Revan baru saja akan memejamkan kedua matanya saat dirasakannya Angel membawa tangannya ke dadanya dan membuat gerakan meremas-remas dari luar lingerienya. Revan hanya terdiam, membuat Angel frustasi lalu memasukkan kedalam lingerienya hingga meremas langsung dadanya. Hasrat Revan perlahan naik merasakan dada busung Angel dan puncak dada yang telah menegang. Merasa masih tidak ada balasan dari Revan, Angel memutar tubuhnya hingga terlentang dan mengarahkan tangan Revan ke arah intinya dan mendorongnya masuk. Revan terkejut dengan tindakan Angel, tapi dia tidak menolaknya sama sekali, karena miliknya telah menegang. Tanpa menunggu lagi, Revan menarik tangannya dan mengungkung Angel.

" Kamu sudah berani membangunkan adikku, sayang!" kata Revan menatap mata Angel yang penuh gairah.

" Aku menginginkanmu, Mas! Sangat! Sentuh aku hingga aku tak mampu lagi!" ucap Angel.

" Apakah aman bagi si dia?" tanya Revan yang kembali terkejut dengan keinginan istrinya. Apakah ini kemauan calon anaknya? batin Revan.

" Dokter bilang rahimku kuat! Tapi pelan saja!" jawab Angel.

" Kamu yang memintanya! Dan aku akan mengabulkannya!" jawab Revan langsung melumat bibir Angel.