Dalam tidurnya calista bermimpi mengenai sesuatu yang begitu menyeramkan. Seperti ada kaki yang menyeret kedua kakinya, menariknya lebih dalam menuju kegelapan tak berujung.
"Tidak... maafkan aku. Aku mohon... lepaskan aku!" Teriak Calista ketakutan, masih dalam mimpinya.
Dorothy segera mengguncang bahu Calista, dengan perasaan khawatir akan kondisi sang Ratu yang terus saja meronta dalam tidurnya
"Ratu Calista?!" Panggil Dorothy dengan terus mengguncangkan bahu sang ratu.
Namun kedua mata itu masih terpejam, membuat Dorothy harus berteriak lebih lantang dari sebelumnya.
"Ratu Calista! Aku mohon, bangunlah!" Teriak Dorothy.
Cara tersebut berhasil saat kedua mata Calista terbuka lebar, meskipun wajah pucat itu masih terlihat jelas.
"Ratu Calista? Hhh... untunglah, kau sudah sadar," ucap Doroty menghela napas dengan lega.
Perlahan Calista bangkit dari tidurnya, sembari ia memperhatikan keadaan sekitarnya. "Ini... di kamarku?" tanya Calista heran.