Gila!!
Kematian itu sudah sangat dekat, bahkan Helena dan Louis tidak bisa menghindar meskipun itu hanya sedetik saja agar mereka bisa menggeser posisi mereka saat itu.
Louis bahkan memeluk erat Helena dari arah belakang, berharap jika peluru itu cukup mengenai dirinya, mengorbankan nyawanya untuk orang yang ia cintai.
Sedangkan Helena yang menggendong tubuh mungil Veddira yang masih tertidur lelap, membuat dekapan yang erat. Dia memejamkan matanya dan berharap apa yang ia alami saat ini adalah sebuah mimpi buruk.
"Tuhan, apakah kami akan mati hari ini. Aku harap ini hanyalah mimpi buruk," batin Helena ketakutan.
Namun suara ledakan dari pistol itu terlalu nyata, bahkan amat terdengar jelas pada telinga mereka. Tidak ada hanya satu kali, tapi rentetan peluru yang siap untuk memborbadir tubuh Helena dan Louis, bahkan bisa menghabisi nyawa gadis kecil yang tidak bersalah.
DOR..!!!
DOR..!!!
DOR..!!!