"Tidak mungkin,"
Sepasang mata biru Helena sudah berkaca-kaca. Dia sudah berusaha untuk tidak menangis, tapi kenapa air mata itu mengalir dengan mudah.
Berkali-kali Helena membaca informasi yang ada pada secarik kertas tersebut. Tetap saja, ada perasaan sesak yang membuatnya semakin dilanda kesedihan.
Helena menggenggam ujung surat tersebut dengan cengkraman yang kuat. Ada perasaan amarah yang ia tahan sekuat mungkin. Entah sampai kapan batas kesabarannya bisa ia pertahankan.
Beranjak dari duduknya, dan Helena mulai menaiki anak tangga dengan perlahan. Dia menuju kamarnya, tempat dimana Louis masih berbaring dan tertidur lelap.
Suara pintu kamar terdengar pelan, dan Helena berdiri di ambang pintu masuk. Melihat ke arah tempat tidur, dan memperhatikan punggung Louis. Sang Raja masih tertidur tanpa mengenakan pakaian apapun. Bahkan dia tidak sadar jika Helena mulai berjalan ke arahnya.