Hari sudah menjelang malam ketika Helena belum mendapatkan penjelasan dari semua pertanyaannya. Pikirannya saat itu dipenuhi dengan kebingungan dan ketidakpastian.
"Bagaimana mungkin jika Louis yang membunuh ayahku? TIDAK! Aku tidak bisa percaya dengan mereka berdua begitu saja,"
Helena duduk pada tepi tempat tidur, sebuah kamar menjadi tempat ia berada saat ini.
Ya, dia memang tidak lagi diikat. Sudah tidak ada rantai yang mengekang pergelangan tangan dan kakinya. Tapi, bukan berarti dia bisa bergerak bebas.
Langkah kaki Helena begitu cepat mengarah pintu keluar, meskipun luka pada sisi paha kanannya masih berdenyut ketika dia memaksakan diri untuk berjalan.
Tangannya sudah siap memegangi gagang pintu, lalu dia berusaha untuk mendorong pintu besar yang tingginya dua kali dari tubuh Helena. Namun, pintu kamar itu tidak bergeser dan masih tertutup rapat.