Helena sudah lebih dulu pergi meninggalkan tempat dimana Revania dan Dilara berada. Dia memberikan alasan agar bisa menemui putri kecilnya.
Tinggallah Dilara dan Emira berada saat itu. "Apa yang sedang dipikirkan olehnya?" batin Dilara menatap ke arah Revania.
Sang Ratu baru saja menyesapi teh chamomileya. Dan tak lama, ia pun membalas tatapan Dilara dengan senyum tipis.
"Sepertinya ada yang ingin kau tanyakan kepadaku, Dilara?"
"Mengenai hal itu. Aku merasa masih bingung dengan rencana yang akan kau lakukan, Ratu Revania. Dua hari lagi adalah pernikahan Raja Louis dan Helena, tapi... melihatmu seperti ini, kau tampak baik-baik saja," jawab Dilara.
Revania terkekeh kecil dengan sorot mata yang penuh percaya diri. "Kau pasti paham dengan sebuah ungkapan. Musuh dari musuhku, adalah temanku juga,"