Pedang kerajaan milik Orion sudah berada ditangan Andrian. Dia menggenggam pedang tersebut dengan erat, bahkan ketegangan sudah menguasai wajahnya.
Tatapan Andrian sudah siap untuk membunuh Raja Orion yang ada dihadapannya. Tepatnya Henry yang baru saja terjatuh di lantai, dan jarak antara wajah dan pedang itu tidak lebih dari satu centimeter dari sepasang matanya.
"Aku ingin tahu sejauh apa keberanianmu? Kau ingin membunuhku, Andrian?" ucap Henry menyeringai licik dengan tatapan yang mencemooh.
Rahang Andrian sudah menegang, dan giginya terkatup rapat karena dia sedang menahan amarahnya saat itu. "Beraninya kau melukai, Darice," ucap Andrian masih memegangi pedangnya dan siap menebas kepala sang Raja Orion.
"Andrian?!" Darice terpaksa menyeret langkah kakinya. Meskipun rasa sakit pada engkel kakinya terasa sangat sulit untuk dia bisa melangkah.