Sepertinya malam baru saja dimulai, tapi kenapa udara begitu dingin. Hingga Anastasia tidak henti mengosokkan kedua tangannya, tidak lupa ia meniupkan napasnya agar ada udara hangat yang bisa ia rasakan pada kedua telapak tangannya yang tampak membeku.
"Seharusnya aku mengenakan mantel yang lebih tebal. Bodoh sekali kau Anastasia, kenapa hanya mengenakan baju setipis ini," keluhnya sambil menatap ke arah sekelilingnya yang tampak sepi.
Saat itu Anastasia hanya mengenakan kaos lengan panjang berwarna cokelat, bahannya tidak terlalu tebal hingga udara dingin seperti sebuah pisau tajam yang mampu menembus permukaan kulitnya.
"Dimana dia? Apakah dia sedang mengerjaiku? Tidak mungkin, dia yang mengirim lokasi ini, itu artinya dia serius akan membantuku," ucap Anastasia pelan.