Sarapan pagi yang terlihat canggung, ketika Louis dan Revania justru tampak diam. Belum ada pembicaraan yang mereka mulai, hanya terdengar suara denting pisau dan garpu yang beradu dengan piring.
Revania baru saja menyeka mulutnya, menggunakan lap putih yang ia letakkan pada sisi meja. Tatapannya sudah mengarah pada Louis Aarez, suaminya jelas seperti menghindarinya pagi hari itu.
"Apa yang kau lakukan semalam? Aku menungumu cukup lama, Yang Mulia." tanya Revania.
Louis menegakkan wajahnya, sejenak dia hanya diam dan melihat raut wajah Revania yang terlalu datar.
"Yang Mulia, aku hanya bertanya apa yang kau lakukan semalam? Kenapa kau menatap marah padaku? Apa ada yang salah dengan perkataanku barusan?" tanya Revania, dia sedikit memberikan senyum tipisnya.
"Maafkan aku, Revania. Pasti kau khawatir karena aku kembali ke kamar sangat larut," Louis tidak memberikan jawaban pasti. Membuat Revania kembali memberikan tatapannya yang dingin.