Empat Bulan Kemudian
Kedai Edmund.
Menjelang sore itu hari yang sangat indah bagi Helena, kerika suasana cafe tamapak sepi dan sudah tidak ada lagi pengunjung yang datang.
Bukan karena kedai itu benar-benar sepi dan akan bankrut, tapi memang hari itu mereka tutup lebih cepat.
Helena baru saja merapikan peralatan sendok yang ia masukkan ke dalam laci penyimpanan, sedangkan Edmund dan Sarah baru saja keluar dari arah dalam ruang dapur.
Sarah memicingkan matanya, menatap dengan heran ketika melihat Helena yang tampak belum rapi.
"Helena, apa kau akan seperti ini. Kenapa kau tidak berganti pakaian? Ayo cepat, ada perayaan besar di pusat kota, belum lagi banyak barang-barang menarik yang pastinya akan sangat murah," ucap Sarah dengan penuh semangat.
"Aku pikir... Aku tidak ikut," jawab Helena sambil ia menyandarkan sisi tubuhnya pada sisi meja. Sedangkan kedua tangan Helena sudah ia silang rapat, tepan di depan dadanya saat itu.