Menjelang sore hari itu suasana menjadi semakin tegang, begitu juga dengan Louis yang memberikan tatapan sinis pada wanita yang sudah lama tidak ia lihat.
Bukankah seharusnya dia merasa senang? Tapi kenapa perasaannya menjadi kacau saat itu, belum lagi banyak pertanyaan yang terbesit di benaknya saat itu.
Wanita yang sudah lama ia anggap tidak ada, sudah berdiri dekat dihadapannya. Rasanya seperti melihat hantu yang tampak begitu nyata untuknya.
Mereka berdua harus menyingkir sementara dari ruang tengah, meninggalkan Calista yang masih dilanda kegundahan, serta rasa amarah yang bercampur aduk dengan kekesalan.
"Louis," ucap Revania dengan suara yang lembut seraya ia meraih tangan Louis.
Dengan satu genggaman yang erat, membuat Louis merasakan kehangatan yang menandakan kalau Revania memang masih dalam keadaan hidup.