Tangan Henry masih berada di pundak Helena, jari jemarinya sedikit ia mainkan dengan sengaja. Ia gerakkan dengan gerakan mengayun. Tidak peduli ketika Helena memberikan tatapan jijik kepadanya.
"Apa kau masih merasa malu, Helena? Padahal … sebentar lagi kita akan menjadi sepasang Raja dan Ratu, kau tidak perlu kaku seperti itu?" ucap Henry memajukan wajahnya.
Helena terlalu kesal, wajahnya sudah menunjukkan rasa amarah yang ia tahan. Melihat wajah Henry yang amat dekat dengannya, benar-benar membuatnya sangat muak.
"Apa perlu aku sendiri yang melepaskan bajumu, kau butuh bantuanku bukan," ucap Henry. Dia sudah berhasil membuka beberapa kancing bagian depan piyama yang dikenakan Helena.
Sebelum baju itu benar-benar lepas dari tubuh Helena, segera saja ia menapik tangan Henry dengan kasar.
"Jangan sentuh Aku! Aku bisa melepaskan pakaianku sendiri, ingat… kau tidak boleh menyentuhku!" ucap Helena mendengus kesal.