Helena masih diam dan menatap pada sepasang mata manik berwarna cokelat, tapi sang Raja Aarez sepertinya enggan untuk memberikan jawaban untuknya.
"Sudah kukatakan aku tidak ingin membahas ini." Louis berniar untuk meninggalkan Helena saat itu, ia berusaha untuk membalikkan tubunya. Tapi Helena tiba-tiba saa sudah menarik lengannya dengan kuat.
"Yang Mulia!" Teriak Helena dengan berani.
"Apa-apaan ini! Helena jaga sikapmu!" kecam Louis dengan amarahnya yang memuncak.
"Apakah sulit untuk memberikanku jawaban? Apakah sulit agar aku bisa mengartikan perhatian yang kau berikan selama ini!" Air mata Helena sudah berlinang, dadanya terasa sesak sehingga ia berkali-kali menarik napasnya dengan dalam.
"Heh…!" Louis dengan kasar menapik tangan Helena. "Baiklah kau yang memaksa, dan kau ingin tahu jawaban sebenarnya bukan?" tunjuk Louis pada wajah Helena.
"Apa maksud anda, Yang Mulia?" tanya Helena.
