Chereads / ADAKAH AKU DI HATIMU / Chapter 18 - PRIA YANG TIDAK DI KENAL

Chapter 18 - PRIA YANG TIDAK DI KENAL

Ayunda perlahan membaringkan pelayan itu. ia pun mengambil nampan di atas meja lalu membawa nampan itu keluar, ternyata di luar ada dua orang penjaga yang telah menjaganya.

'tenang, aku harus tenang.'batin Ayunda.

ia pun berjalan lurus tanpa menghiraukan kedua penjaga yang terus melihat ke arahnya.

"dimana ini?"gumam Ayunda yang tampak kebingungan mencari jalan keluar dari lorong yang cukup panjang itu.

hingga ia melihat begitu banyak orang yang ada di tempat itu memakai pakaian formal.

"Apakah ini sebuah hotel?" ucap Ayunda yang semakin bingung.

"hei, kau!" panggil seorang orang dari arah belakang dengan bahasa Inggris.

Ayunda berbalik dengan cepat agar suara yang memanggilnya itu tidak curiga padanya.

"mengapa kau hanya diam saja, cepat kemari!" ucap seorang pria yang tadi memanggilnya.

Ayunda tampak ragu mengikuti pria itu. walaupun pria itu terlihat tampan dan juga wajahnya yang tampak seperti bayi yang menggemaskan tapi Ayunda tetap harus waspada di tempat yang tidak ia kenal ini.

"Apakah kau tuli?! aku memintamu untuk membantuku." ucap kesal pria itu pada Ayunda.

Ayunda pun menarik nafasnya dan mengikuti pria itu masuk ke salah satu ruangan.

setelah masuk di dalam ruangan, Ayunda yang terkejut ketika melihat bercak darah di lantai.

perlahan Ayunda mundur kebelakang, tubuhnya gemetar melihat bercak darah di lantai.

"Apakah dia seorang pembunuh?!" gumam ayunda yang ketakutan.

"sebaiknya kau tutup mulutmu! aku memintamu kemari untuk membantuku," ucap pria itu sembari membuka pintu kamar mandinya.

"cepat kemari dan singkirkan itu," perintah pria itu pada Ayunda.

Ayunda memberanikan diri untuk melihat apa yang ada didalam kamar mandi itu, sebelum ia memutuskan untuk plan A yang telah ia siapkan untuk menghadapi pria itu seandainya ia adalah seorang piskopat.

ketika Ayunda perlahan masuk kedalam kamar mandi, ia melihat seekor anjing yang memiliki buluh yang sangat lebat dan juga indah terletak di lantai dengan berlumuran darah.

"Tu-tuan, apa ini?" tanya Ayunda pada pria itu.

"Aku yakin kau tidak buta!" ucap ketus pria itu.

Ayunda tidak bertanya apa-apa lagi pada pria itu, tapi ia malah berlari ke arah kolset dan muntah.

pria itu merasa jijik melihat Ayunda yang muntah.

"Sungguh tidak berguna! Aku akan meminta atasanmu untuk memecat pelayan bodoh tidak berguna sepertimu.

ucap kesal pria itu dan segera berbalik untuk pergi. namun Ayunda Berusaha menghentikan langka kaki pria itu. jika pria itu sampai melaporkannya, maka identitasnya akan segera terungkap.

"baik tuan, saya akan melakukannya."

Ayunda perlahan melihat keatas dan berhasil menemukan apa yang ia cari, yaitu tak handuk. ia mengambil selembar handuk untuk menutupi tubuh anjing kecil yang lucu itu.

pria itu keluar membiarkan Ayunda melakukan pekerjaannya.

beberapa saat kemudian terdengar suara ribut dari arah kamar, dan bukk.

pintu kamar mandi di tendang oleh seorang. Ayunda sangat terkejut hingga kotak besar yang ia gunakan untuk menaruh jasad anjing kecil yang ada di tangannya pun terjatuh kelantai.

"si-siapa kalian?" tanya Ayunda.

seorang pria tinggi dan besar yang mendobrak pintu kamar mandi, mendorong Ayunda hingga jatuh kelantai dan suara histeris terdengar dari seorang wanita saat melihat jasad anjing kecil itu.

" Pull, Pull...,"teriak wanita itu memeluk anjing kecil itu sambil terisak.

wanita itu terus menangis histeris memeluk anjing kecil itu.

namun tangisannya terhenti dan sorot mata tajam mengarah ke arah Ayunda.

"Seret wanita itu keluar!"perintah wanita itu pada pengawalnya.

"tu-tunggu.., ini tidak seperti yang terlihat."bela Ayunda. namun pengawal itu tetap menyeret Ayunda keluar dengan paksa.

"Lepaskan pelayan itu,"pinta laki-laki yang meminta Ayunda membereskan anjing kecil itu.

"Maaf tuan, tapi ini perintah nona muda. terlebih lagi pelayan ini telah membunuh anjing kesayangan nona muda,"ucap pengawal itu.

Ayunda sudah bisa memperkirakan apa yang akan terjadi padanya saat wanita itu berteriak ketika melihat anjing kecil itu mati.

'mengapa aku sangat sial! Ya Tuhan, tolong aku'batin Ayunda.

pria itu pun menarik tangan Ayunda dengan paksa dari pengawal yang menyeret Ayunda.

"beraninya kau membela pelayan rendah itu!" teriak wanita itu dengan kesalnya.

"dia tidak bersalah, kau saja yang tidak bisa menjaga peliharaan mu sendiri. sebaiknya kau keluar,"perintah pria itu dengan nada suara cucak sambil menarik lengan Ayunda masuk ke suatu ruangan.

suara pecahan terdengar dari luar, itu menandakan bahwa wanita itu melempar semua barang milik pria itu.

"Apakah itu tidak masalah tuan?"tanya Ayunda sambil menatap pria yang sedang duduk santai seperti tidak terjadi apa pun saat itu.

"Jika kau ingin keluar untuk menghentikannya, silakan saja. tapi jangan harap aku akan keluar membantumu untuk yang kedua kalinya, karna mungkin saja kali ini kau yang akan ia lempar ke lautan bukan lagi barang."ucap pria itu.

Ayunda cukup merinding mendengar perkataan pria itu. apalagi marah wanita itu sedang meledak-ledak. bisa saja ia akan di lempar kelautan sebelum sampai ke dataran.

"terima kasih tuan,karena telah menolong saya."

"HM," terdengar suara gumam dari pria itu membalas ucapan terima kasih Ayunda.

'pria yang begitu dingin!'batin Ayunda. namun tiba-tiba ia tersadar saat melihat dengan saksama tempat di mana ia sedang berdiri saat itu.

di situ adalah ruang baca dengan pemandangan yang cukup indah namun mengerikan. bagaimana tidak, jendela yang terlihat jelas pemandangan bawah laut yang cukup menakjubkan dan kenyataan bahwa tempat ia berada saat ini adalah bagian bawah kapal.

beberapa saat kemudian suara tidak lagi terdengar dari luar.

"Kau bisa keluar," kata pria itu pada Ayunda.

Ayunda pun perlahan keluar dan melihat ruangan yang tadinya seperti sedang perang menjadi mengkilap bagaikan tidak terjadi apa-apa.

"Wah..,apakah ini sebuah sihir?" gumam Ayunda yang kagum melihat hal itu.

"Ini memang sebuah sihir,"ucap sebuah suara yang terdengar dari arah belakang. ternyata pria itu.

"sihir?" ucap Ayunda yang seakan takjub.

"Iya, sihir uang." jawab pria itu mendekat kearah Ayunda.

Ayunda mengerti apa yang di maksud oleh pria itu. Uang memang merupakan sihir utama di dunia ini, dengan uang apapun bisa terjadi.

pria itu pun menyentil kepala Ayunda yang tampak bengong.

"Kau sangat lucu saat berpikir dengan ekspresi wajah seperti itu, apakah kau tahu, wajah saat bertanya tentang sihir padaku?"

Ayunda menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Kau terlihat seperti anak kecil yang begitu percaya akan dongeng tentang sihir." pria itu tersenyum mengatakan itu pada Ayunda.

"Ketahuilah, di bumi yang bulat dan besar ini. Ada begitu banyak sihir yang menakutkan tapi sihir uang jauh lebih menakutkan dari pada sebuah kematian,"ucap pria itu.

Ayunda bisa melihat keseriusan dari raut wajah pria yang baru saja ia kenal itu, dalam menasehatinya. Ayunda tidak tahu apakah itu nasehat,atau peringatan untuknya. tapi yang pasti pria itu bukanlah orang jahat.

mereka pun saling memandang satu sama lain tanpa sadar.