Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Yon Yuda dan Ceritanya

🇮🇩FeisalDy
--
chs / week
--
NOT RATINGS
8.9k
Views
Synopsis
Apa yang akan terjadi pada Yon Yuda, lelaki tua yang secara tak terduga meminum Ainul Hayat atau air kehidupan yang membuat orang yang meminumnya muda dan abadi? Banyak refenrensi dari cerita2 islam dan banyak ajaran islam, jadi kalau tidak suka jangan dibaca, Anda sudah diperingatkan!
VIEW MORE

Chapter 1 - Ainul Hayat

Di dalam hutan yang lebat, terlihat lelaki tua yang berjalan tertatih tatih. Pakaianya bersimbah darah. Banyak juga luka di tubuhnya.

Dia terus berjalan lurus menyusuri jalan yang ada. Sambil berpegangan ke pohon yang ada disekitarnya, ia terus berjalan sampai ia mendengar suara seseorang yang bukan laki laki maupun perempuan.

"Wahai manusia, bahwa sesungguhnya Ainul Hayat itu letaknya berada di sebelah kanan jurang."

Lelaki tua itu kaget, ia melihat kesana kemari sambil berteriak.

"Siapa itu?!"

Setelah menunggu beberapa menit dan tidak mendapat tanggapan dari suara itu, lelaki tua itupun perlahan berjalan ke sebelah kanan jurang.

Ia kebingungan dengan situasinya saat ini. Dia hanyalah seorang laki laki biasa yang tinggal di Indonesia. Ia dulu bekerja sebagai kepala sekolah di provinsi DIY dan sekarang umurnya sudah 60 tahun, sudah waktunya dia pensiun. Jadi dia berniat untuk berlibur seorang diri.

Tentu saja keluarganya melarang, tapi semenjak kematian istrinya 2 tahun yang lalu, Ia ingin menenangkan diri tanpa diganggu orang lain. Jadi dengan terpaksa, keluarganya setuju.

Liburanya mulus, sampai saat ia hendak pulang ke Indonesia, pesawat yang ditumpangi melintasi wilayah dekat Segitiga Bermuda, saat itulah tragedi terjadi.

Ada kabut tebal yang tiba tiba menyelimuti area sekitar pesawat, tidak hanya itu, sang pilot juga tidak dapat mengedalikan pesawatnya.

Setelah beberapa menit berlalu, kabut tebal itupun hilang, tapi pesawat itu masih tidak terkendali. Tidak usah dipertanyakan lagi, pesawat itu pun jatuh di sebuah pulau tak berpenghuni.

Ajaibnya, dari ratusan penumpang pesawat, hanya lelaki tua itu, Yon Yuda, yang selamat.

Yon terus berjalan sampai ia melihat satu kolam yang bercahaya. Karena ia kehausan, ia bergegas menuju kolam itu dan meminum airnya.

Rasanya sangat manis, tidak seperti air yang biasa ia minum. Dia terus minum air itu sampai hausnya reda.

Melihat tubuhnya kotor dan penuh luka, ia pun menceburkan diri ke kolam itu untuk membersihkan diri.

Ia tak sadar kalau ada orang lain yang sedang mengamatinya. Saat melihat Yon sudah selesai minum dah membersihkan dirinya, lelaki itu pun datang dan menyapa Yon.

"Wahai anak muda, bagaimana kau bisa sampai kesini?"

Yon terkejut, ia segera menoleh kearah lelaki itu. Ia melihat seorang lelaki tersenyum yang mempunyai lengan panjang sebelah, membawa tongkat dan berbaju hijau. Umurnya terlihat sekitar 20 tahun.

Yon merasa aneh, bagaimana bisa ada orang lain sini? Dan mengapa lelaki itu menyebut Yon anak muda, padahal laki laku itu terlihat berumur 20 tahun sedangkan Yon laki laki tua berumus 60 tahun.

Walaupun begitu Yon tetap menjawab pertanyaan itu.

"Aku mengikuti suara yang memberi tahu kalau Ainul Hayat ada d-"

Tiba tiba ucapan Yon terhenti. Ia ingat apa itu Ainul Hayat.

Ainul Hayat atau air kehidupan adalah air yang diyakini apabila dimunum akan membuat siapapun yang meminumnya kembali muda dan abadi. Setelah Allah SWT menciptakan dunia, Dia menurunkan beberapa tetesan air dari surga ke dunia. Salah satu tetesnya kemudian berubah menjadi Ainul Hayat.

Yon bergegas melihat tubuhnya, betapa terkejutnya saat ia melihat tubuhnya. Keriput yang ada ditanganya hilang, kulitnya menjadi kencang lagi, luka luka yang ada ditubuhnya hilang.

Ia segera keluar dari kolam dan melihat wajahnya dari pantulan air itu. Wajah dengan bentuk oval dan dagu lancip. Alisnya tebal, matanya hitam pekat. Tak ada jerawat ataupun luka di wajah ini. Wajah yang sangat tampan.

"Ini.. ini diriku saat aku muda, jadi aku benar benar meminum Ainul Hayat."

Wajah Yon masih menunjukkan kekagetanya.

"Tentu saja kau meminumnya, kau juga menggunakanya untuk mandi."

Lelaki itu menjawab dengan senyum.

"Jadi kau adalah…. Nabi Khidir, penjaga Ainul Hayat?"

"Ya, itu namaku."