Samuel mengantarkan Reista untuk kembali ke kamar, namun Reista menolak dengan halus. dirinya ingin menghirup udara segar untuk menenangkan pikirannya. akhirnya Samuel mengajak Reista ke dek atas dimana Reista dapat melihat lautan dan merasakan angin laut.
Mereka sampa di dek atas, ada sofa kecil dan meja payung. Reista duduk di atas sofa dan memandang ke arah lautan lepas, burung burung kecil berputar di atas laut yang berwarna biru tenang. semilir angin mengacak pelan rambut Reista, Reista menghela nafas panjang. kenapa dirinya bisa kehilangan kendali seperti tadi? bukan seperti dirinya saja.
"Minumlah". Samuel memberikan air minum botol kepada Reista, Reista menerimanya dan langsung meminum perlahan. air yang mengalir di tenggorokan tak membuat Reista merasa segar sama sekali. tenggorokannya semakin panas dan merasa serak.
"Terimakasih Samuel". Reista mengembalikan air minum yang sisa setengah kepada Samuel, memperhatikan wajah Samuel sebentar lalu memandang laut lagi.