(Romeo Pov)
Aku sudah kembali ke kamar, Satu kamar bersama Radit. sejak tadi aku melihat ke arahnya, menatap gerak-gerik Radit yang terasa aneh. "ya, bisakah kamu diam? males sekali aku melihatmu yang berputar-putar begitu." Kataku jujur, Radit yang di tegur seperti itu langsung tertawa kecil dan duduk di ranjang dekat denganku.
aku melihatnya yang seperti ini mengatakan sesuatu. "apa? aku yakin kamu mau curhat kan?." Tanyaku lagi, dan dia mengangguk. tanpa rasa bersalah dia mengangguk polos. untung saja dia adik Nia, coba bukan.. sudah aku buang di ke tong sampah.