aku menghela nafas pelan, lalu mulai mengelus lembut tangan ibu. "Nia baik baik saja Bu, hanya saja tadi Nia memimpikan Bapak." Kataku jujur, karena melihat wajah ibu yang sangat khawatir
"jika lelah, istirahat saja di rumah Nak. Jangan di paksakan, Ibu bisa menjaga Radit sendiri. Lagipula semalam ibu tidur cukup nyenyak, jadi ibu sudah lebih segar pagi ini." Perkataan ibu membuatku mengangguk saja.
"Jika aku pulang ke rumah, akan sangat sepi. aku tidak suka sendirian, boleh tidak? Jika aku jalan-jalan di luar sebentar? Mungkin karena aku kekurangan udara segar Bu." Kataku pada ibu, ibu tersenyum dan mencium pelan keningku.
"Boleh Nak, pergilah.. Carilah udara segar dan belilah sarapan bersama Romeo. ibu sudah membeli sarapan, Jadi ibu bisa makan Dengan Radit." Perkataan ibu membuat sedikit merasa bersalah, tapi aku tidak mau menyembunyikan rasa sedihku terlalu lama disini.
aku butuh keluar dan melihat langit pagi, aku terlalu suntuk karena mimpi ini.