Aku menatap ranjang ibu, ibu sudah tertidur setelah meminum obat. aku tidak mau minum obat apapun saat ini, melihat keadaan ibu dan Radit yang baik-baik saja sudah cukup membuatku sedikit tenang. Walaupun kenyataan lainnya tak bisa Aku jelaskan lagi, aku hancur.. seperti merpati yang patah sayapnya.
Semuanya seperti berakhir, ketika aku hanya bisa berjalan perlahan di Padang pasir tandus.. Semuanya terasa menyakitkan dan hampa, seperti tak punya harapan untuk hidup lagi. Duniaku juga mendadak buram.
Besok pagi kami akan pergi mengunjungi makan Bapak, itu juga jika di perbolehkan oleh dokter Leon. Tapi aku akan tetap memaksa.. Sudah dua Minggu sejak bapak di kubur, kami belum sempat kesana..
Kenapa? Padahal kami keluarga dekatnya, seharusnya kami yang menguburkan dan memandikannya. Tapi malah orang lain, Orang yang tidak bapak kenal..