Semalaman Nia tidak bisa tidur, saat bangun untuk sholat shubuh saja mata Nia masih sedikit membengkak. Ini masih jam setengah enam pagi tapi Nia berjalan-jalan keluar dari rumah besar milik Rizal. Nia berdiri di belakang taman belakang, memakai sweater rajut yang hangat. Nia memeluk dirinya sendiri dan melihat bagaimana air mengalir di pagi ini sangat menenangkan.
Nia tidak mengerti kenapa Romeo bisa menjadi sangat marah pada dirinya, apakah karena selama ini Romeo sudah lelah berlari mengejar Nia? Romeo sudah seperti segala-galanya bagi Nia, Romeo yang menemani Nia dari awal kuliah dan tidak punya teman. Romeo yang mengajak Nia melihat dunia yang luas ini.
Banyak hal yang sudah Romeo lakukan untuk Nia, Dari hal terkecil hingga hal besar lainnya. Dan Nia tidak mungkin melupakan semua pengorbanannya Romeo...
"Kamu sudah bangun." Rizal berdiri di belakang Nia, saat Nia berbalik badan. Nia dapat melihat Rizal yang tersenyum dan masih memaki sarung dan baju muslim.