Mobil polisi sudah sampai di depan kantor, Nia keluar dari saja dengan wajah datar yang tidak bisa di tebak apa saja pikiran Nia saat ini. Nia di bawa ke sebuah ruangan kosong yang terdapat beberapa bangku disana, Nia tetap diam dan memandang kosong kearah depan.
Nia hanya percaya bahwa Pak Rizal akan membantu Nia dengan membawa pengacara kemari dan menuntaskan semua hal yang di tuduhkan pada Nia.
Nia tidak punya apapun untuk di buktikan, bahkan Nia tidak tau apa saja yang bisa membuatnya menjadi tersangka utama, Nia tidak mengerti tentang pasal-pasal dalam hukum. Nia terlalu buta dalam hal itu.. Jadi Nia hanya perlu percaya dan percaya saja pada takdir Tuhan nantinya.
Pintu ruangan terbuka, Nia masih diam dan tak berani melihat ke arah belakang. seseorang berdiri di Belakang Nia cukup lama, membuat Nia mau tidak mau menengok.