Kimi terdiam dan tertegun melihat sikap dari ayah dalei yang terlalu keras. Dia tidak pernah mau lebih dulu untuk melihat kerja keras seperti apa yang dilakukan oleh putranya untuk bisa membuat beban kerjanya berkurang.
"Sepenting itukah kehormatan sampai dia lupa anaknya itu melakukan hal yang benar, dan bukan melakukan sebuah kejahatan.... " ucap kimi merasa dia lah yang tersakiti melihat sikap ayah dalei padanya.
Lalu kimi mematung dan dia pernah merasakan hal yang sama ketika dulu berusaha untuk mendapatkan rangking pertama agar bisa di tunjukkannya pada sang ayah.
"Ayah, aku dapat rangking kesatu di sekolah! " kimi berteriak dari luar pagar rumah ayahnya.
Sejak ayahnya itu menikah dengan wanita lain kimi tidak pernah mau untuk masuk ke dalam rumah ayahnya dan hanya ingin bertemu dengan ayahnya saja.
"Kimi ayah sibuk hari ini " jawabnya dengan tenang dan wajah tanpa ekspresi.
"Nanti ayah kirimkan hadiah ke rumah "