"Kamu mencintai kenzi, tetapi kenapa memutuskan hal yang aneh " ucap kimi sambil mengusap jejak air matanya, dia berharap masih dapat mempengaruhi keputusan hanna dan kembali hidup bersamanya.
"Cinta itu harus diperjuangkan " sambung kimi, "kamu harusnya berusaha mendapatkannya, karena kamu pasti bisa memberikan apa yang dia inginkan "
"Kamu bisa memberikannya seorang anak, walaupun kamu pernah menggugurkannya "
Hanna lagi-lagi tersenyum, "tetapi perjuangan wanita itu lebih besar dariku "
"Bagaimana dia berusaha bertahan hidup hanya agar bisa mendampingi pak kenzi, menahan rasa sakit ketika penyakitnya tidak pernah menghilang dari tubuhnya "
Hanna terlihat menarik nafasnya, "dan perjuangannya bertahun-tahun dengan perkataan-perkataan menyakitkan karena mereka belum memiliki seorang anak karena jika hamil itu akan sangat memperberat penyakit jantungnya "
"Tapi dia itu bukan siapa-siapa kamu " kimi mengingatkan hanna.
"Tidak harus selalu saudara ketika kita ingin menolong seseorang " hanna menjawabnya dengan tenang, "buktinya kakak mau memberikan kehidupan kakak padahal kita tidak saling mengenal "
"Itu adalah bukti bahwa kakak adalah orang yang baik " pujinya.
Kimi tertegun, dia tidak dapat mengatakan apapun karena ini adalah pertama kalinya dia mendapatkan sebuah pujian karena sebuah kebaikan yang dilakukannya.
"Kakak tenang saja, walaupun aku pergi dari dunia tapi jantungku hidup di tubuh seseorang yang akan selalu berada di samping laki-laki yang aku cintai " ucap hanna.
"Apa kakak mau menolongku sekali lagi? " dia memandangi kimi yang sedari tadi tengah menatapinya.
"Apa? "
"Kakak mau kan menjadi keluargaku yang menguburkan jenasahku? " ucapnya, "dan setelah semua selesai bisakan kakak mengatakan pada pak kenzi kalau aku tidak pernah bisa berhenti mencintainya "
"Jadi kamu sudah mulai mau bermain sinetron sekarang! " cetus kimi.
Bibirnya kembali bergetar dan dia menyembunyikan wajahnya dibalik kedua tangannya untuk menumpahkan semua air matanya.
"Dan berjanjilah jangan menangis lagi setelah ini " sambungnya.
Dia menyimpan satu tangannya di pundak kimi, "kakak cantik dan pintar, semua orang di dekat kakak tidak tahu bahwa sebenarnya kakak itu adalah orang baik "
"Seperti yang G.A bilang kalau tuhan menciptakan semua manusia baik, tetapi yang membuat seseorang buruk itu adalah pandangan dari orang lain yang diciptakannya "
"Memang sesekali kita harus bersikap seolah semua baik-baik saja dan tidak peduli, itu agar kakak merasa bahagia dan mencintai diri sendiri "
"Kenapa kamu terus menerus memberikanku sebuah wejangan! " kimi berkata di dalam tangisnya, "itu malah semakin membuatku sedih "
"Terima kasih kak kimi " lalu hanna berucap seolah itu adalah perkataan terakhir yang akan diucapkannya pada kimi.
Dengan cepat kimi mengangkat wajahnya dan melihat sosok G.A sudah berada di depan mereka masih dengan fashionnya. Memakai jas hitam dan topi berwarna senada, pakaian yang dipakainya memiliki kesan yang selalu misterius untuk kimi.
"Aku berjanji akan melakukan semua yang kamu inginkan tadi " kimi berjanji akan mengabulkan semua permintaan terakhirnya.
"Kakak harus lebih memperhatikan ibu " ucap hanna.
"Baik " kimi memperlihatkan sebuah senyuman bersamaan dengan lelehan air matanya.
Dia melihat hanna yang berjalan menuju ke sebuah cahaya yang sangat besar sambil tersenyum ke arahnya.
G.A meraih satu tangan hanna yang berjalan ke arah di dekatnya.
"Kamu sudah mengatakan semua yang ingin kamu katakan? " tanya G.A pada hanna.
Hanna tersenyum menganggukkan kepalanya, "terima kasih karena sudah memberiku kesempatan berbicara dengan kak kimi "
"Dan juga merasakan kasih sayang seorang ibu " sambungnya.
G.A tersenyum, "semua orang baik harus pergi dengan senyuman terindah, jadi aku akan melakukan apapun untukmu "
"Bolehkah aku mengatakan satu permintaan lagi? "
"Apa itu? "
Hanna membawa G.A yang memegangi satu tangannya berjalan ke arah kimi yang masih memandanginya kali ini.
"Tolong jagakan kakak perempuanku ini " dia memindahkan tangan G.A yang memeganginya di tangan kimi.
"Ingatkan dia jika akan melakukan sebuah kesalahan, dan hiburlah dia ketika sedih " sambung hanna, "walaupun mungkin tugasmu untuk aku dan kak kimi telah selesai sekarang ini "
"Kamu bisa memegang janjiku " ucap G.A meyakinkan hanna.
Dia lalu menoleh ke arah jarum jam di tangannya.
"Sepertinya kamu harus masuk kesana sekarang " ucapnya pada hanna, "semoga kamu diberi kesempatan untuk bertemu dengan kedua orang tuamu "
Hanna mengangguk, "baiklah "
"Kak kimi terima kasih " dia berjalan mundur seraya melambaikan satu tangannya ke arah kimi.
Tidak ada tangisan sekarang ini, langkahnya diiringi oleh senyuman yang paling indah yang membuat wajah cantiknya terpancar.
Hanna telah sampai di sebuah lingkaran putih yang seperti sebuah pintu, dia berhenti sejenak dan memandangi kimi dan G.A yang juga mengiri kepergiannya dengan senyuman.
"Setelah ini kita tidak akan berjumpa lagi... " ucap kimi dalam hatinya sambil terus memandangi hanna yang masuk ke dalam lingkaran cahaya itu.
Perlahan-lahan bulatan sinar itu mengecil setelah menelan hanna, berputar mengecil dan cahayanya semakin meredup hingga berubah menjadi latar langit yang sesungguhnya.
"Operasinya berhasil " ucap G.A pada kimi.
"Dan aku sudah mengatur dimana hanna di makamkan " sambung G.A
Kimi mengangguk, "terima kasih "
Dia masih memegang erat tangan kimi sekarang dan tersenyum tipis.
"Kamu juga harus kembali ke kehidupanmu yang sebenarnya mulai sekarang " lagi-lagi G.A berkata pada kimi.
Kali ini dia menyimpan kedua tangannya di bahu kimi.
"Apa maksudmu kehidupanku? " kimi mengerutkan dahinya, "bukankah aku sudah kembali sekarang? "
G.A tersenyum, "ini bisa dikatakan seperti mimpi yang nyata "
"Jangan bermain teka-teki denganku! " kimi memicingkan kedua matanya mencurigai perkataan G.A kali ini.
"Aku sudah berjanji pada hanna, jadi kamu tenang saja aku akan berada di sampingmu " ucap G.A, "tapi sepertinya sekarang juga adalah saatnya kamu bangun dari mimpimu! "
G.A menutup kedua mata kimi dengan telapak tangannya.
"Kenapa semuanya berputar lagi? " kimi berada di sebuah ruangan gelap yang berputar membuat kepalanya terasa berat dan tubuhnya meringan.
Dia seperti sedang terbang di atas langit dengan kedua mata yang tertutup karena terlalu berat untuk dibukanya.
'Aku akan berada dimana sekarang? ' tanya kimi dalam hatinya ketika dia sedang merasa terombang ambing di dalam sebuah kegelapan.
Dia harus siap dengan apa yang akan di hadapinya di depan setelah semua kesombongan dan semua tindakan yang tidak menyenangkan dia lakukan pada orang-orang terdekatnya.
Dia merasa ini mungkin sebuah karma yang harus di dapatkannya karena semua kebencian yang sudah disebarkannya dulu.
'Baiklah, jika ini sudah selesai aku berjanji akan menjadi seseorang yang baik dan berhati... ' dia seperti meminta sebuah permohonan pada seseorang yang sudah mengatur kehidupannya.
Hidup dalam kesombongan, di beri sebuah kecelakaan dan hidup menjadi orang lain untuk meluluhkan hatinya yang bagai batu. Dan berharap di beri kesempatan hidup untuk memperbaikinya...