Kimi telah sampai di ruang bahasa dan duduk di kursi depan, melihat siswa yang di tunjuk oleh bu imel itu.
'Aku baru ingat kalau dulu bertemu dengan kenzi di tempat ini ' celetuk kimi dalam hatinya sambil terus memandangi kenzi yang sama sekali tidak menghiraukannya.
Kimi tersenyum, karena setelah ini dia akan selalu mengikutinya kemanapun kimi pergi.
Sudah hampir tiga jam kimi menonton film peperangan para pahlawan yang terus di putar kenzi karena dia harus menontonnya sampai jam sekolah selesai.
"Ayolah, aku bosan dengar suara tembakan dan harus melihat genangan darah! " kimi mulai bosan dan dia menyembunyikan wajahnya di lipatan tangannya diatas meja.
Tanpa kimi sadari kenzi tersenyum melihat kimi yang sepertinya mulai jenuh karena hukuman yang diterimanya.
"Aku suka sekali dengan keberanian kamu " tiba-tiba kenzi bersuara dan bicara pada kimi.
Kimi mengangkat wajahnya dan melihat ke arah kenzi yang duduk di sebelahnya.
"Akhirnya kamu bicara juga! " cetus kimi.
Setelah beberapa jam kenzi baru mengeluarkan suaranya.
"Aku pikir kamu tidak suka dengan sikap beraniku " sambung kimi.
Kenzi tersenyum, "sebenarnya banyak teman-teman kita yang lain selalu lihat kak dewi di ruang osis dan kelas dengan laki-laki, tapi mereka tidak berani mengatakannya "
"Dan ternyata orang berani cuma kamu, aku salut "
Kimi tertawa kecil, "jangan bicara seperti itu nanti ujung-ujungnya kamu jatuh cinta! "
Walaupun memang setelah ini dia dan kenzi akan semakin dekat dan akhirnya menjadi sepasang kekasih hanya kimi saja yang mengetahuinya.
Tapi sayangnya, sekarang dia sudah terlanjur terbawa perasaan oleh pernyataan angga kakak kelasnya yang romantis di radio. Walaupun dia tidak menyebutkan namanya tapi angga selalu meyakinkan itu untuknya.
"Dan aku juga lihat kamu dekat sekali dengan kakak kelas kita angga " ucap kenzi.
Kimi terkejut, "wow, ternyata paparazi itu memang selalu ada di semua tempat ya! "
"Aku cuma pernah lihat sekali saja " dia berucap sambil tertawa kecil.
"Kamu harus hati-hati dengan angga, dan jangan terlalu percaya pada teman dekatmu mungkin dia sengaja masuk dan memecah persahabatanmu "
Kimi mengerutkan dahinya, dia baru teringat memang hubungan persahabatannya dengan rikha menjadi renggang setelah kenzi menceritakan hal itu dan dia melihat sendiri bahwa sahabat dekatnya itu rupanya sudah dekat dengan laki-laki yang disukainya.
Dia melihat sendiri rikha jalan berdua dan kencan dengan kakak kelasnya itu.
"Kamu yakin mau mengalah? " kenzi menghampiri kimi yang sedang melamun sendirian di kelasnya.
Kimi tersenyum, "kenapa memangnya? dia kan sahabat terbaik ku "
"Tapi kenzi " panggil kimi, "kenapa angga masih selalu menghubungiku walaupun dia sudah jadian sama rikha? "
"Dia selalu bilang karena kasihan " sambung kimi.
"Jangan percaya itu " ucap kenzi, "laki-laki itu biasa bilang seperti itu kalau mau mendekati wanita selain pacarnya "
Kimi tersenyum, "masa sih, jangan-jangan kamu juga? "
Kenzi menganggukkan kepalanya, "iya, tapi aku tidak bicara aneh-aneh. Cuma berusaha jadi teman baiknya dan mengerti semua apa yang dia rasakan, menjadi pengingatnya ketika melakukan kesalahan "
"Walaupun kami cuma berteman "
Kimi tertawa kecil, "apa itu aku? "
"Iya "
Kimi dengan cepat menoleh ke arah kenzi yang sejak tadi memandanginya, dengan wajahnya yang terlihat serius seperti itu.
"Kenzi kamu yakin suka sama aku yang pembuat masalah? " kimi mengerutkan dahinya sambil tertawa kecil.
"Iya, aku suka kamu yang seperti ini " jawabnya.
Kimi tertegun dan dia memandangi kenzi dengan waktu yang cukup lama.
"Tapi sepertinya kamu menyukai kak angga "
Tawa kecil kimi lalu muncul, "siapa bilang, aku gak suka pemain basket. Dari dulu aku senang punya pacar yang pintar di kelasnya "
"Kenapa? "
"Supaya dia bisa bantu aku kerjakan tugas yang sulit lah! " celetuk kimi sambil tertawa.
Kenzi pun ikut tertawa, "baik, aku akan bantu atau kalau kamu mau aku kerjakan semua tugas-tugasmu "
"Kenzi " kimi terkejut dan lalu tawanya muncul, "bercanda juga, cuma kamu yang tahu kalau aku itu hanya membutuhkan teman untuk bicara "
"Yang mengerti seperti apa sebenarnya aku, dan tidak menghakimiku "
"Itu aku " kenzi menunjuk dirinya sendiri ketika kimi mengatakan bahwa dia adalah laki-laki yang kimi cari.
Tawa kimi semakin menjadi mendengar kenzi yang menawarkan diri padanya.
Kenzi memandangi kimi dengan penuh cinta, ini pertama kalinya dia merasakan jatuh hati pada wanita yang dibenci oleh semua teman-temannya.
"Kamu itu aneh, kamu itu terkenal pintar dan dipercaya guru-guru. Kamu laki-laki baik kenapa juga memilih aku yang hampir setiap minggu dipanggil guru-guru "
"Kamu harus hilangkan pikiran bahwa tidak semua orang baik mencari pasangan yang sama, kenapa memangnya kalau aku memilih yang berbeda dan sedikit menantang "
Kimi menaikkan kedua alisnya dan lagi-lagi tertawa mendengar jawaban kenzi yang memaksanya untuk mau menjadi pacarnya.
"Kamu mau kan? " tanya kenzi.
"Mau apa? "
"Jadi pacar aku "
Kimi lalu terdiam, dia sama sekali tidak berpikiran untuk mempunyai pacar yang baik seperti kenzi, karena setelah dia merasa di bohongi oleh laki-laki baik yang bernama geri sepanjang hidupnya. Walaupun dia baru tahu dia tidak datang karena mengalami sebuah kecelakaan.
"Kamu pernah sakit hati oleh laki-laki? "
"Apa " kimi bicara pelan karena ternyata kenzi tahu trauma.
Dia menarik nafasnya dan menyembunyikan rasa ragunya di hadapan kenzi dengan memperlihatkan senyumannya.
"Tapi aku paling tidak suka diatur, aku tidak mau dilarang pergi sama teman-teman lain dan yang paling penting kalau aku tidak mau lihat pacarku itu tebar pesona sama adik kelas! "
Kenzi tersenyum, dia menganggukkan kepalanya.
"Siap, aku lakukan semuanya! "
Kimi terperanjat karena ternyata dia menyetujui persyaratan yang di ajukan olehnya.
Dia tersenyum di dalam keterkejutannya itu, secara tidak langsung kimi sudah menerima kenzi menjadi pacarnya sekarang ini.
Ada satu teman sekelas kimi berlari ke arahnya dengan tergesa-gesa.
"Kimi kamu dipanggil bu imel sekarang! "
"Ada apa lagi? " kenzi bertanya pada kimi.
Kimi menggelengkan kepalanya dan memasang wajah kebingungan.
"Hari inikan aku seharian sama kamu " ucap kimi, "aku sama sekali tidak melakukan hal aneh apapun "
"Iya " kenzi membenarkan ucapan kimi, "tapi kenapa tiba-tiba bu imel memanggil kamu lagi "
Kimi beranjak dari duduknya dan mengangkat kedua bahunya sebagai jawaban untuk pertanyaan kenzi sekarang.
"Aku akan temani kamu " ucap kenzi berjalan berdampingan dengan kimi menuju ke kantor guru BP mereka.
"Kenzi, kenapa semua siswa berkumpul di depan kelas dan aku merasa mereka mengawasiku " ucap kimi.
Kenzi melihat semua teman-teman dari kelas lain yang memandangi kimi begitu lekat seperti ada sesuatu kejahatan yang telah kimi perbuat sekarang ini.
"Kamu tenang saja, aku akan menemanimu.. " ucap kenzi memberikan sebuah semangat besar pada kimi yang mulai terlihat gelisah ketika berjalan menuju ke kantor bu imel yang menjadi guru BP mereka...