Gama melihat yura yang terlihat sangat kebingungan untuk menjawab pertanyaannya tadi.
"Tapi ada sesuatu yang mau aku tanyakan padamu " ucap gama lagi, "kenapa aku merasa kalau kamu ini bukanlah yura? "
"Yura yang aku tahu dia memiliki sebuah bekas luka yang panjang di kakinya " sambung gama, "apa yang aku katakan sekarang ini benar atau tidak? "
Yura yang sedang menangis seketika harus merasa kesulitan untuk menelan ludahnya sendiri karena terkejut gama yang sudah menyadari bahwa yang kali ini ada di hadapannya itu bukanlah yura.
"Kenapa kamu hanya berdiam diri saja tanpa menjawab pertanyaan gama dengan cepat, padahal dia hanya menjawab benar atau tidak dari pertanyaan gama sekarang ini.
"Apa jangan- jangan selama ini ada yang tidak aku ketahui tentang kamu? " gama bertanya kembali pada yura yang sejak sekolah sampai dengan sekarang masih menjadi teman baiknya.
Yura menganggukkan kepalanya sambil terus menangis sekarang, tapi dia belum mengatakan apapun pada gama sekaarang ini.