setelah sampai di kafe x
digo turun dari mobilnya mencari keberadaan mona.
"digo sayang,"
teriak mona melambaikan tangannya
digopun segera duduk dibangku sebelah mona,
kebetulan bangkunya tidak berhadapan
karena kafenya menampilkan pemandangan yang indah pegunungan dan bunga bunga yang berbentuk love dibawahnya...
"sayang kamu kemana aja, aku rindu tau sama kamu"
rengek mona
"belakangan ini aku lagi sibuk mona, mengajar sambil ngurus perusahaan papa, kan kamu tau sendiri aku harus belajar untuk nerusin perusahaan nantinya"
ucap digo sambil membelai rambut mona..
yah, digo dan mona sudah bsrpacaran 3 tahun...
mona ada tipe wanita cantik dan manja..
"ohh iyakah sayang"
ucap mona bersandar di bahu digo..
"iya sayang"
ucap digo..
"hallo pak, boleh dipilih menunya"
ucap pelayan di kafe itu
"kamu makan apa mon"
ucap digo bertanya pada mona
"aku mau spageti pakai daging ya, minumnya fresh orange"
ucap mona
"saya sama seperti pacar saya"
ucap digo
"kapan kita akan menikah?"
tiba-tiba mona bertanya pada digo..
sontak saja digo terkejut dengan pertanyaan mona, entah mengapa digo tiba tiba memikirkan rara...
kini digo merasa pusing, harus berbuat bagaimana,
jika digo membatalkan perjodohan dengan rara, ibunya akan marah besar
sementara dia sangat mencintai ramona..
digo sangat merasa dilema..
"sayang, aku pastikan akan menikahi mu,
bersabar ya sayang.. "
hanya kata kata itu yang mampu digo ucapkan saat ini untuk meyakinkan ramona..
"ahhh, kita udh lama pacaran,
sampai kapan kita gini gini aja
gak ada titik terangnya digo"
ucap mona dengan penuh penekanan
"mona, kumohon mengertilah
sampai aku betul betul siap, menikah itu
bukanlah hal yang mudah...
ucap digo yang sudah habis pikir dengan sikap kekanak kanakan mona..
"terserahhhh kamu aja digo."
ketus mona, mengambil tasnya lalu meninggalkan digo...