wanita itu mengajukan pertanyaan padaku
" maukah kau menjadi temanku" .dia tersenyum dengan wajah yang polos dan senyumnya ku balas dengan hangat ," aku mau menjadi teman terbaik mu".
Sebuah kejadian terjadi di kota ini , sebuah penyakit datang tanpa alasan semua manusia bertingkah laku seperti zombie pada umumnya. ayahku adalah seorang dokter di salah satu rumah sakit, ia meneliti bahwa virus yang berasal dari luar kota telah menyebar di seluruh kota bahkan mancanegara.
Saat aku pulang semua keluarga ku tampak risau. Semua orang mengerutkan dahi mereka,aku menjadi penasaran dan aku langsung bertanya kepada semuanya.
"Ada apa ini apakah masalah virus yang menyebar di kota ini?. " mereka masih diam dan mereka menjawab,"vampir itu ingin kita perang dunia!" aku menjadi penasaran apakah yang sebenarnya terjadi di sini?, mengapa mereka mengatakan ingin perang dengan vampir lain.
Keesokannya aku pergi ke rumah wanita itu.
wanita itu keluar dari rumahnya. Dengan perasaan kaget wanita itu melototi ku yang sedang berada di halaman teras rumahnya. Ia langsung turun menghampiri ku.
"mengapa kau berada di halaman teras rumah ku, aku tersenyum memandang wajah nya yang sedang terlihat kesal," aku hanya ingin pergi sekolah bersamamu, kamu mau?". Dengan segera ia mengambil tasnya yang berada di atas meja di ruang tamu. Dengan sergap aku membukakan pintu mobilku untuknya.
Di dalam mobil ia mengatakan sesuatu padaku,"hei, kamu belum menjawab pertanyaanku , siapa namamu?". aku menjawab pertanyaannya sambil mengendarai mobil, "Namaku adalah Steven, aku berasal dari keluarga gerberd, aku sudah menjawab pertanyaan mu sekarang kamu juga menjawab pertanyaanku siapa namamu ?", dia tertawa dan menjawab," namaku adalah butterfly" .
saat disekolah aku dan butterfly menghabiskan waktu hanya untuk mengobrol membahas tentang keluarga, kami saling tertawa tanpa henti. Dengan kaget butterfly memegang tanganku" disaat kau tersenyum kau terlihat sangat tampan","kau juga terlihat cantik jika tersenyum".
bel istirahat berbunyi seperti biasanya aku duduk semeja dengan keluargaku, tapi pandanganku selalu tertuju pada butterfly, entah mengapa pandangan tak ingin lari dari nya.pandangannya pun beralih padaku, ia tersenyum melihatku.
bel masuk berbunyi dan semua siswa siswi masuk ke kelas. Saat pulang aku ingin mengajaknya pulang bersama ku. saat itupun telah tiba. Aku langsung mengajaknya ke depan pintu mobilku yang telah aku siapkan. aku langsung membukakan pintu mobil untuknya.
Aku memakirkan mobilku tepat di depan sebuah restoran di Depan jalan raya.Kami masuk dan memesan makanan dan sedikit berbincang bincang." kau tidak makan ?",wanita itu menanyakan sebuah pertanyaan yang membuat ku kaget."kau menanyakan hal itu, dan jawabannya adalah aku tidak biasa makan makanan di restoran.wanita itu dengan lahapnya menyantap makanan yang telah disajikan.
"Baiklah waktunya kita pulang, ini sudah larut malam, kalau tidak ayahmu akan mencari mu" tidak akan, ayahku tahu bahwa anaknya ini adalah perempuan yang pemberani. aku tersenyum saat memandangi nya.
Di perjalanan di depan lampu merah tepat nya di depan rel kereta api , butterfly ingin membeli sebuah pizza untuk ayah nya. Aku pun memakirkan mobilku di depan gerobak penjual pizza itu.Aku hanya memandangi butterfly yang sedang menunggu giliran. akhirnya butterfly pun masuk kedalam mobil.
"apa yang kau beli?", "aku membelikan pizza untuk ayahku, apakah kau mau?." tidak aku tidak suka dengan pizza".
Aku langsung menghantari nya hingga di depan pintunya. Dengan segera aku pulang ke rumah. Saat tiba di rumah, aku pergi ke kamar mandi, keringatku menempel di bajuku sehingga bajuku terasa basah.setelah mandi aku langsung memakai celana dalamku dan membacakan novel berjudul tentang falling in love. Mentari pagi telah bersinar. Aku langsung memakai pakaian seragam ku dan langsung menjemput butterfly di rumah nya.