Ia keluar dari rumahnya dengan wajahnya tersenyum. Dijalan seperti biasanya di seberang rel kereta api butterfly membelikan pizza. saat ia ingin kembali menghampiri ku jalur kereta api tertutup dengan cepat dan tanpa pikir panjang aku langsung berlari dan menyelamatkannya. karena tahanan itu menjadikan kereta api itu terpental dan banyak memakan korban jiwa. Butterfly memandangiku dengan aneh.
Dengan cepat aku membawanya ke salah satu rumah sakit dan dirawat oleh ayahku. Dengan penasaran ayah ku menanyakan suatu hal padaku dengan memperingatkanku agar tidak membuat kelalaian lagi. Tanpa disadari bahwa butterfly mendengar semua perkataan yang aku dan ayahku bincang kan.
Butterfly tampak takut seakan akan sebuah hal buruk terjadi padanya. Aku mengikuti setiap langkah nya.Dia berbalik kepadaku dengan wajah yang takut."mengapa kau menjauh" dia tidak menjawab pertanyaan ku."apa yang kau tahu ucapkan, aku tidak akan marah apakah kau tahu identitas ku,jawab aja!",dia berbalik menanyakan sesuatu padaku"sekarang aku ingin menanyakan sesuatu apa yang kau rahasiakan padaku ?".
Aku langsung membawanya ke tengah hutan yang lebat. Disitu aku menunjukkan bahwa siapa diriku "apa sekarang yang kau pikirkan tentangku". dengan menghela nafasnya ia menjawab dengan suara yang lemah "kau adalah vampir". Aku terkejut atas jawabannya." baiklah hmmm apakah kau merasakan ketakutan." dengan melangkah kan kaki perlahan. dan ku dekatkan diri butterfly di batu besar. "tidakkk,, aku tidak takut padamu". saat itu aku mendekatkan hidungku di lehernya,"bagaimana apakah ada masalah."Ookkk,, sekarang aku mulai merasakan ketakutan". hidungku berlari men dekati hidungnya dan mulutku merasakan gatal dan ingin menempel pada bibirnya, desahan gairah terdengar ditelinga ku dan saat itu aku menjauhinya."Tidak bisa"aku langsung pergi dan membawa butterfly ke rumahnya.
Saat aku pulang kakak Perempuanku mengatakan suatu hal padaku,"Keluarga Brian yaitu vampir non vegetarian mengajukan pertantangan, mereka mengajak keluarga kita untuk perang dengannya.