Triiing…
Triiing…
Azka baru saja akan meninggalkan rumah ketika ponselnya berdering. Dia segera mengangkat panggilan telepon dari suster pendamping Jeni.
Via baru saja merapikan pakaian suaminya ketika pria itu sibuk membalas panggilan telepon.
"Baiklah. Tolong kau awasi. Jika terlihat genting segera hubungi kepala keamanan. Aku akan kesana!" Wajah Azka terlihat cemas. Membuat istrinya ikutan heran.
Dia menerima jas yang dipakaikan oleh Via tanpa menjeda sambungan telepon.
"Baiklah. Kau jangan lengah!" Ujar Azka sebelum menutup panggilan telponnya.
"Siapa?" Tanya via heran mendapati suaminya yang begitu cemas.
Azka terlihat berpikir. Ada kebimbangan dalam dirinya. Haruskah dia jujur atau.. jelas dia sedang mencemaskan keadaan Jeni.
Azka menarik nafas panjang sebelum menarik satu kalimat yang menentukan jalan hidupnya ke depan nanti.
***