Hari ini rasanya matahari begitu hangat menembus dinding kaca rumah sakit. Azka menarik tirai hingga wanita yang terbaring dengan mata tertutup akhirnya mengerjai karena silau.
Jeni mengibaskan tangan. Dia beberapa kali mengusap wajahnya yang tiba tiba terkena terpaan sinar matahari pagi. Dia memicingkan mata dan melihat figure pria tampan di depan sana. Pria itu menarik garis bibir. Dia tersenyum.
"Ck. Apa yang kau lakukan. Itu membuatku silau!" Ujar Jeni protes. Dia tak menyukai tingkah pria yang mengacau suasana paginya. Membuyarkan mimpi indahnya tadi malam. Ah, kalau di ingat ingat ini mimpi indah pertamanya setelah sekian lama. Setelah keluarganya hancur dan pria yang dia anggap pegangan menjadi lapuk.
"Ini sudah pagi nyonya!" Dari ujung sana pria itu melangkah dengan tenang, hingga kedua lengannya bertumpu pada dinding pembatas ranjang, guratan otot kuat menyembul di balik kaos putih polos yang ia kenakan.