Seharusnya Azka sudah selesai sarapan sejak tadi. Lihat saja piringnya sudah kosong. Tapi pria itu masih saja terpaku di kursinya dan memegang sendok yang menyentuh permukaan bibir. Pikirannya melayang entah kemana.
Hingga suara pintu kamarnya yang terbuka mengejutkan Azka. Membuyarkan ingatan kemarin sore hingga malam bersama gadis aneh. Ya. Azka memanggil Via dengan sebutan gadis aneh. Gadis culun. Gadis pantai. Panggilan yang tak ada manis manisnya.
CKLEK!!
"Ya ampun bos! Kau masih seperti ini saja!"
Yosep bertolak pinggang dengan wajah dongkol. "Bagaimana kalau aku tinggalkan ke Europe. Apa yang akan kau lakukan! Kalau kau tak mencintai pekerjaanmu di sini. Segera kembali dan meracik minuman di club' yang berisik itu!"
Berani sekali dia! Azka bangkit dari posisi dan membalas tatapan kesal Yosep.
"Apa katamu?"
"Oh jadi kurang jelas?"
"Coba ulangi!" Tantang Azka dengan tatapan tajam. Yosep memutar bola mata. Haruskah mereka bertengkar di pagi ini.