Yosep mengetuk pintu kamar Yosua. Sejak kejadian sebulan lalu, dimana Yosep tak nyaman lagi tinggal sekamar dengan Yosua. Oke, bukan hanya kali itu saja, Yosua bahkan hampir setiap malam membawa Claudia bermalam di kamarnya. Menghabiskan waktu bersama menggoyang ranjang, membuat Yosep kesulitan tidur dan menjaga diri. Tapi akhir akhir ini berbeda.
Yosep membuka pintu kamar Yosua. Dengan semangkuk bubur dan minuman hangat. Temannya itu masih terbaring di ranjang.
"Bagaimana dirimu? Apa yang kau rasakan?"
Yosua berusaha mengangkat badan, dia bersandar, wajahnya pucat, bibirnya kering.
Yosep mulai meniup bubur yang dia seduh untuk Yosua.
"Aku melihat kau semakin lemah saja, kenapa kau tak kunjung ke rumah sakit, tekanan darah mu tak stabil, kau tahu obat yang kau minum sepertinya tak pengaruh banyak. Yosua, tidakkah kau mendengarkan ku kali ini?"
Yosua menatap wajah cemas Yosep, dia berusaha menarik senyuman.
"Maaf, aku menyusahkan mu" Yosep menggeleng tak suka ucapan rekannya.
