Mario dan gadis asing itu duduk dipisahkan oleh meja bundar, pria itu bahkan juga memesan minuman sambil menanti pesanan datang. Jari nya terus mengetuk meja, nampaknya Mario sudah sangat tak sabar kapan urusan ini selesai. Dia melirik jam tangan, katanya hanya beberapa menit tapi kenapa terasa lama.
"Ah, maaf kau jadi harus menunggu" ujar wanita itu menyadari keresahan di wajah Mario, dia mengangguk kecil sambil memaksakan senyum, hanya membalas seperti itu saja. Mario tak bisa mengucapkan sebaik kata pun. Di kepalanya hanya ada, Bey Bey dan Bey saja!