Pov FIKA
" Maamaaa.... "
Aku melihat Ailee yang terus berlari dengan tertatih, gadis itu kepayahan berjalan dengan heel nya. Dia terus memanggil mama dengan suara lirih. Aku bisa melihat betapa banyak beban di pundaknya. Ya, Ailee sangat terbebani. Bagaimana tidak gadis manja itu, dia berbeda denganku. Mama, aku bahkan belum pernah melihat wajah mama.
Aku juga melihat wajah Juwita yang masih saja sama, wanita itu tetap terlihat arogan di mata ku. Dia tak punya rasa sesal atau takut. Wanita itu masih saja bengis dengan wajahnya yang menyeringai. Juwita selalu menakutkan dimataku sebelumnya. Bagaimana wanita itu bicara, intonasi kalimatnya. Juwita selalu saja mengatakan ku bocah gembel. Dia melarang aku masuk ke rumahnya bahkan untuk menemui ayahku. Dia sangat lain, berbeda dengan nyonya Mariah. Tentu saja, mereka.tak bisa disamakan. Level mereka jelas berbeda.