Azka memperhatikan tiket di tangannya, kakinya tak berhenti bergerak sekedar untuk menghilangkan rasa canggung nya, ada perasaan ragu dalam dada nya saat ini. Dia seperti orang yang melarikan diri dari kenyataan. Ya, Azka menghindari semua masalah. Dia merasa ini jalan terbaik, tapi hanya menurut dirinya.
dia akan meninggalkan negara ini sekali lagi ? pergi menghindar lagi ? Ya, begitulah Azka menghindari masalah, bukan menyelesaikan masalah. Ini bukan kali pertama, dia sendiri seperti tak percaya dengan tingkah pengecutnya. Ya, bisa dibilang. Dia pria yang pengecut!
Azka menyentuh bibir nya, dia mengingat kejadian manis malam tadi, dia mengingat wajah yang Ailee buat malam tadi, ketika hatinya seperti bom yang akan meledak, ketika hasrat nya semakin lepas kendali, ketika ciuman panas mereka semakin menjadi. Azka merasa sulit melepas senyumannya, membayangkan kejadian malam itu membuat hati Azka berdebar tak menentu. Dia mengingat bagaimana tangannya yang mulai nekat.
Kemarin..